WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 05 Oktober 2018

JURNAL 4

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR STATISTIKA INFERENSIAL MAHASISWA DI KELOMPOK 5 SEMESTER VI EKONOMI SYARIAH STAIN WATAMPONE

RAHMA HIDAYATI DARWIS
E-mail: rahma_darwis@yahoo.com

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, dinyatakan bahwa pembangunan nasional di bidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperluas serta meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menunjang tinggi HAM.
Tujuan pendidikan nasional yang sangat baik tersebut dalam proses pencapaiaannya ternyata tidak berjalan mulus karena pembangunan manusia berbeda dengan pembangunan fisik seperti membangun jembatan.Oleh sebab itu, pemerintah selalu menyempurnakan peraturan-peraturan yang dapat mendorong semua pihak, agar mendukung bagaimana pendidikan nasional itu tercapai.
Pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai pembaharuan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada pengajar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pengajar dalam dunia pendidikan.
Seorang pengajar dituntut untuk mempunyai berbagai keterampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar. Salah satu keterampilan tersebut adalah bagaimana seorang pengajar dapat menggunakan media pembelajaran.
Kehadiran media pembelajaran sangat mempunyai arti dan makna yang cukup penting dalam proses belajar mengajar, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada mahasiswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu pengajar ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, mahasiswa akan lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Setiap pengajar bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran untuk setiap mata kuliah yang dia punya dengan berbagai macam cara termasuk harus memperhatikan bagaimana menggunakan fasilitas, peralatan, alat bantu atau media pendidikan secara efektif. Kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan alat bantu atau media pendidikan secara efektif dan efisien akan kurang optimal dalam pencapaian hasil pembelajaran belajar mahasiswa
Kegiatan pembelajaran yang hanya menggunakan peralatan konvensional dengan menggunakan indra pendengaran tanpa dibarengi dengan indra pandang hasilnya juga kurang optimal. Pendapat Dale (1994) memperkirakan bahwa, pemerolehan hasil pembelajaran melalui indra pandang hanya 75%, melalui indra dengar sekitar 13% dan melalui indra lainnya sekitar 12%. Pendapat ini memberikan gambaran pemahaman kepada para pengajar untuk mengetahui perbedaan pengaruh kegiatan pembelajaran yang tidak memanfaatkan sumber belajar atau media pembelajaran indra pandang terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan sumber belajar atau pembelajaran indra pandang adalah lebih berhasil. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.
Adanya pengaruh globalisasi dunia dan cepatnya perkembangan jaman, pendidikan ikut terpengaruh arus informasi yang serba cepat dan pembangunan model pembelajaran yang diikuti dengan perkembangan media pendidikan utamanya komputerisasi pendidikan. Maka pengajar tidak terlepas terkena arus kemajuan teknologi dan harus mengikuti cepatnya perubahan. Kemajuan teknologi yang sangat cepat tidak seimbang dengan cepatnya adaptasi pengajar yang mampu dan terampil menggunakan teknologi seperti slide power point.
Cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga sangat mempengaruhi proses belajar mengajar dan dapat mempengaruhi tingkat penguasaan mahasiswa terhadap suatu konsep materi yang sedang dipelajari. Pengajar diharapkan dapat mengkomunikasikan suatu konsep kepada mahasiswa dengan baik agar dapat dipahami dan dikuasasi sepenuhnya oleh mahasiswa, akan tetapi tidak semua dapat menguasai konsep dengan baik. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah. Penggunaan media pembelajaran juga sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. pembelajaran akan lebih variatif dan modern jika pengajar memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai teknologi terkini. Salah satu media pembelajaran yang diperkenalkan para ahli adalah slide power point. selain Media ini juga diyakini mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa adalah dengan menggunakan metode yang variatif, seperti metode penemuan terbimbing (discovery). Metode penemuan terbimbing adalah metode yang mempunyai salah satu kelebihan yaitu materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena mahasiswa dilibatkan dalam proses menemukannya. Kombinasi media pembelajaran powerpoint dengan metode penemuan terbimbing diharapkan mampu mengatasi mahasiswa yang hanya mengekor dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai “pengaruh media pembelajaran powerpoint melalui metode discovery terhadap hasil belajar mahasiswa di Kelompok 5 Semester VI Ekonomi Syariah STAIN Watampone”.




Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah
1)      Seberapa besar hasil belajar mahasiswa sebelum pembelajaran dengan media powerpoint melalui metode discovery?
2)      Seberapa besar hasil belajar mahasiswa setelah pembelajaran dengan media powerpoint melalui metode discovery?
3)      Apakah terdapat perbedaan signifikan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan media powerpoint melalui metode discovery?

KERANGKA BERFIKIR
Media pembelajaran powerpoint merupakan program yang dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik perorangan maupun kelompok, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Media Pembelajaran
Powerpoint
Hasil Belajar
Mahasiswa
 






Gambar 1. Diagram kerangka fikir


HIPOTESIS PENELITIAN
·         H0: Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan media powerpoint melalui metode discovery.
H1: Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan media powerpoint melalui metode discovery.
·         Dengan hipotesis statistik sebagai berikut:
H0   : β    ≤ 0                      dan      H1   :  β   > 0

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis eksperimen untuk mencari perbedaan pengaruh penerapan media pembelajaran powerpoint melalui metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu karena tidak semua variabel dapat dikontrol. Variabel yang dimanipulasi hanya variabel bebas yakni pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint melalui metode penemuan terbimbing (X) dan variabel terikatnya adalah hasil belajar mahasiswa Matakuliah Statistika Inferensial(Y).
            Desain hubungan antar variabel penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
X
Y
 





Gambar 1: Desain Penelitian  

Prosedur Penelitian
a.       Melakukan observasi di STAIN Watampone, meliputi observasi objek penelitian, pengajaran dan fasilitas yang dimiliki
b.      Memilih kelas mana yang akan digunakan untuk penelitian dan kelas mana untuk uji coba instrumen
c.       Mengambil nilai ujian mahasiswa untuk mengetahui kemampuan awal sebagai bahan uji keseimbangan
d.      Memberikan perlakuan berupa pengajaran menggunakan media pembelajaran powerpoint melalui metode penemuan terbimbing pada kelas yang dipilih
e.       Memberikan tes hasil belajar
f.       Mengolah dan menganalisis data penelitian
g.      Menguji hipotesis dan mengambil kesimpulan

Tempat dan Waktu Penelitian
            Tempat penelitian ini dilaksanakan pada STAIN Watampone di Kabupaten Bone. Waktu Penelitian pada Semester VI tahun ajaran 2016/2017 selama 4 bulan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2017. Dengan Jadwal sebagai berikut
a.       Bulan Maret 2017. Perlengkapan instrumen penelitian
b.      Bulan April 2017. Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen
c.       Bulan Mei 2017. Pemberian tes hasil belajar serta dilanjutkan pengolahan data statistik terhadap hasil eksperimen
d.      Bulan Juni 2017, penulisan dan penyusunan laporan penelitian.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi Syariah Semester VI Tahun Ajaran 2016/2017.
Oleh karena keterbatasan tenaga, waktu dan dana sehingga tidak memungkinkan bagi peneliti untuk meneliti semua siswa yang ada pada populasi, maka hanya meneliti sampel yang diambil dari populasi penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiwa kelompok 5 semester VI Ekonomi Syariah tahun ajaran 2016/2017.
Dalam penelitian ini tenik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Berdasarkan teknik sampling yang telah ditetapkan maka terpilih 29 mahasiswa sebagai subjek eksperimen, hal ini didasarkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki hasil belajar Statistik yang rendah. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sample dengan pertimbangan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar.

Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Sebagai variabel bebas yang dapat dimanipulasi adalah pembelajaran menggunakan media powerpoint melalui metode discovery, sedangkan variabel terikat yang tidak dimanipulasi adalah hasil belajar.
a.       Variabel bebas
Multimedia pembelajaran powerpoint melalui metode discovery
Definisi Operasional : Multimedia dalam penelitian ini diartikan sebagai penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara , gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi dalam sebuah proses pembelajaran. Dalam penelitian ini multimedia yang digunakan adalah powerpoint yang menggunakan berbagai media pembelajaran seperti LCD proyektor, aplikasi power point yang ditampilkan melalui slide, seperangkat komputer laptop untuk mengoperasikan aplikasi tersebut serta media pendukung lainnya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode discoery dimana metode pembelajaran ini menempatkan mahasiswa sebagai subjek pembelajaran dan selama proses pembelajaran mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam menemukan sendiri pengetahuannya.
Skala pengukuran adalah skala nominal yang merupakan skala yang paling sederhana. Tidak ada asumsi tentang jarak dan urutan antar kategori dalam skala ini. Dalam penggolongannya adalah ketidak tumpang tindihan dan ketuntasan. Karakteristik skala pengukuran nominal adalah dapat dilakukannya klasifikasi atau kategori pengamatan.
b.         Variabel terikat
Hasil belajar
Defini Operasional : Variabel terikat berupa hasil belajar Statistika Inferensial Mahasiswa Ekonomi Syariah. Variabel ini diukur dengan test yang dilakukan setelah selesai eksperimen multimedia pembelajaran powerpoint melalui metode discovery.
Hasil belajar Statistika Inferensial dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diraih mahasiswa selama mengikuti pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen yang dilangsungkan selama penelitian berlangsung dengan materi Statistika Inferensial. Cara mengukurnya adalah dengan instrumen tes yang telah dipersiapkan sebelumnya, yaitu sejumlah soal essai sebanyak 10 butir soal.
Skala pengukurannya adalah skala pengukuran interval dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui. Dengan indikator nilai tes hasil belajar Statistika Inferensial.

2. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar Statistika Inferensial mahasiswa. Metode tes ini berupa soal evaluasi yang dikerjakan secara individu oleh siswa sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Tes ini memuat pertanyaan yang berisi tentang materi yang telah diajarkan. Tes ini memuat pertanyaan yang berisi tentang materi Statistika Inferensial yang berbentuk tes essai.
Langkah-langkah dalam penyusunan tes terdiri dari:
1) membuat kisi-kisi soal tes
2) menyusun soal-soal te
3) mengadakan uji coba tes    
b. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihanya dalam dokumne-dokumen yang telah ada. Dokumen tersebut adalah dokumen resmi yang telah terjamin keabsahannya. Fungsi dari metode dokumentasi pada penelitian ni adalah untuk mendapatkan nilai Ujian Tengah Semester mahasiswa Eknomi Syariah Smester VI yang diguankan untuk mengetahui nilai awal yang akan dijadikan pretest dalam penelitian ini 
3. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen digunakan untuk melihat apakah instrumen yang telah disusun benar-benar valid dan benar-benar reliabel atau tidak. Kecuali itu, uji coba dipakai juga untuk melihat hal-hal lain, misalnya untuk melihat derajat kesukaran dan indeks daya pembeda.
Adapun uji coba instrumen penelitian ini dilaksanakan di Prodi Ekonomi Syariah STAIN Watampone pada tahun 2017. Subjek uji coba adalah seluruh mahasiswa Ekonomi syariah kelompok 4 Semster VI. Setelah uji coba selesai kemudian dilakukan analisis terhadap instrumen pengukuran hasil belajar.

Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar Statistika Inferensial.
Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk tes essai terdiri dari 10 butir soal, tetapi pada saat uji coba yang diberikan 12 butir soal untuk mengantisipasi butir soal yang kurang baik digunakan memperoleh data penelitian.
Soal tersebut terlebih dahulu dilakukan analisis validitas isi oleh validator. Setelah validasi isi terpenuhi, kemudian dilakukan uji coba tes sebelum dikenakan kepada sampel penelitian. Uji coba tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir tes. Semua langkah ini dilakukan agar mendapatkan soal yang baik untuk diujikan, sehingga bisa menghasilkan data penelitian yang akurat. Data hasil belajar ini digunakan sebagai variabel terikat dalam penelitian.
1. Analisis Instrumen Tes
a. Uji Validitas Isi
Alat tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunaka dalam pengujian ini adalah validasi isi yaitu materi tes yang digunakan benar-benar bahan yang dapat mewakili keseluruhan isi hal yang diukur. Untuk tes hasil belajar, supaya tes mempunyai validitas isi, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)   Bahan ujian (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan atau tingkat kemampuan yang dimiliki mahasiswa.
2)   Titik berat bahan yang diujikan harus tentang dengan bahan yang diajarkan
3)   Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk menjawab soal-soal ujian dengan benar.
Dalam penelitian ini suatu instrumen tes dikatakan valid jika memenuhi kriteria penelaahan instrumen sebagai berikut:
1)   Butir tes sesuai dengan ksi-kisi tes
2)   Materi pada butir tes sesuai dengan indikator
3)   Materi pada tes sudah dapat dipahami oleh siswa
4)   Materi pada butir tes tidak memberikan interpretasi ganda
5)   Butir tes bukan termasuk kategori soal yang terlalu mudah dan terlalu sukar
b. Uji Reliabilitas
Instrumen dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlaikan. Pengujian reliabilias menggunakan program SPS 11.05.
Selanjutnya pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas digunakan patokan sebagai berikut.
1) r  0,70 ; Reliabel
2) r < 0,70 ; tidak reliabel
2. Analisis butir instrumen tes
a. Taraf kesukaran
Soal dikatakan baik apabila soal yang mempunyai indeks kesukaran yang memadu, artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir tes, digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
            P = Taraf kesukaran
            B = Jumlah responden yang menjawab benar
            J = Jumlah peserta tes
Setelah diperoleh nilai P, kemudian diadakan interpretasi dengan mengkonsultasikan pada tabel indeks kesukaran soal seperti pada tabel berikut ini:


Interpretasi Indeks Kesukaran Soal
P
Interpretasi Data
0-0,3
0,31-0,7
0,71-1
Sukar
Sedang
Mudah
Sumber : Arikunto (1998:24)
Dalam penelitian ini yang dipakai adalah soal dengan indeks kesukaran antara 0,31 sampai 0,70. Selain dari nilai itu, soal tidak dipakai.
b. Daya beda
Daya beda soal adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan antara mahasiswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan mahasiswa yang mempunyai kemampuan rendah. Daya beda suatu alat ukur merupakan proporsi penjawab item benar antara kelompok atas dengan kelompok benar.
Prosedur untuk menentukan daya beda soal pada penelitian ini adalah sebagai beriku:
1)   Membuat tabulasi skor butir dan skor total responden
2)   Mengurutkan jenjang skor perolehan dari yang tertinggi ke yang terendah
3)   Selanjutnya diambil 27% responden kelompok atas, dan 27% responden kelompok bawah
4)   Menentukan indeks daya beda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Keterangan :
       BA = Jumlah benar kelompok atas
       BB = Jumlah benar kelompok bawah
       N = Jumlah 27% peserta tes
5)   Setelah diperoleh DB, kemudian diadakan interpretasi dengan mengkonsultasikan pada Tabel Klasifikasi Daya Beda Soal berikut ini:
Klasifikasi Daya Beda Soal
DB
Klasifikasi Daya Beda Soal
-1
0,2
0,3
Jelek
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
6)   Dalam penelitian ini yang dipakai adalah soal dengan DB 0,3.
Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
            Uji prasyarat dalam penelitian ini digunakan sebelum melakukan uji hipotesis. Adapun uji prasyarat yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
            Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka uji statistik selanjutnya digunakan uji statistik parametrik. Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji statistik lanjut yang digunakan uji statistik nonparametrik. Karena data tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong, maka akan digunakan metode kolmogorov Smirnov.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel-sampel berasal dari populasi yang variansinya sama atau tidak. Untuk itu akan digunakan uji Barlett untuk uji homogenitas media pembelajaran powerpoint melalui metode penemuan terbimbing.
c) Uji Hipotesis
Setelah prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas dipenuhi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan analisis uji gain dengan memanfaatkan aplikasi SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Coba Instrumen
1. Instrumen Tes Hasil Belajar Statistika Inferensial
Instrumen tes hasil belajar diujicobakan pada mahasiswa Ekonomi Syariah Kelompok 4 Semester VI dengan peserta tes sebanyak 27 mahasiswa.
a. Uji Validitas Isi
Instrumen uji coba tes hasil belajar Statistika Inferensial terdiri dari 15 soal essai. Instrumen tes hasil belajar yang terdiri dari 15 soal subjektif valid karena telah memenuhi kriteria yang telah diberikan.
b. Daya Pembeda Uji Coba Butir Soal
Dari perhitungan uji daya pembeda butir soal instrumen uji coba tes hasil beljar diperoleh :
Tabel Hasil Uji Daya Pembeda untuk Butir Soal Uji Coba Tes hasil belajar
No
Kriteria Daya Pembeda (DP)
Butir Soal
Keputusan
Jumlah Butir
1
DP
1,2,5,6,8,9,11,12,14,15
Butir soal dengan daya pembeda yang baik
10
2
DP<0,3
3,4,7,10,13
Butir soal dengan daya pembeda yang tidak baik
5

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 15 butir soal uji coba instrumen tes hasil belajar statistika inferensial, terdapat 10 butir soal yang mempunyai daya pembeda yang baik sehingga 5 butir soal ini tidak dapat digunakan sebagai instrumen penelitian tes hasil belajar statistika inferensial.
c. Tingkat Kesukaran Uji Coba Butir Soal
Dari hasil perhitungan uji tigkat kesukaran butir soal instrumen uji coba tes hasil belajar, diperoleh:
Tabel Hasil Tingkat Kesukaran Uji Coba Butir Soal Tes Hasil Belajar
No
Tingkat Kesukaran (TK)
Butir Soal
Keputusan
Jumlah Butir
1
TK <
3,4,7,10,13
Tingkat kesukaran Sulit dan tidak baik
4
2
0,3  TK <
1,2 ,5,6,8,9,11,12,14,15
Tingkat kesukaran Sedang dan baik
11
3
TK > 0,7
-
-
-

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 15 butir soal uji coba instrumen tes hasil belajar statistika inferensial, terdapat 11 butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang baik sehingga 11 butir soal dapat digunakan sebagai instrumen penelitian tes hasil belajar statistika inferensial, dan terdapat 4 soal butir yang mempunyai tingkat kesukaran yang tidak baik sehingga 4 butir soal ini tidak dapat digunakan sebagai instrumen penelitian tes hasil belajar statistika inferensial.
d. Butir Soal yang Dipakai untuk Penelitian
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal tes prestasi belajar, maka diperoleh 10 butir soal yang memenuhi syarat yaitu butir soal nomor 1,2,5,6,8,9,11,12,14 dan 15. Kesepuluh butir soal tersebut semuanya digunakan untuk penelitian.
e. Reliabilitas Instrumen Tes
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal instrumen uji coba tes hasil belajar statistika inferensial, maka dari soal-soal yang akan digunakan untuk penelitian selanjutnya dihitung reabilitas instrumen tes hasil belajar statistika inferensial. Dari hasil perhitungan uji reabilitas instrumen tes hasil belajar diperoleh indeks reabilitas tes r sebesar 0,84. Karena r =0,84 lebih besar dari kriteria (r=70), maka hail ini berarti instrumen tes hasil belajar statistika inferensial reliabel, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian tes hasil belajar statistika inferensial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar