PENGARUH MEDIA
PEMBELAJARAN POWERPOINT MELALUI
METODE DISCOVERY TERHADAP HASIL
BELAJAR STATISTIKA INFERENSIAL MAHASISWA DI KELOMPOK 5 SEMESTER VI EKONOMI
SYARIAH STAIN WATAMPONE
RAHMA HIDAYATI DARWIS
E-mail: rahma_darwis@yahoo.com
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, dinyatakan bahwa
pembangunan nasional di bidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperluas
serta meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menunjang
tinggi HAM.
Tujuan
pendidikan nasional yang sangat baik tersebut dalam proses pencapaiaannya
ternyata tidak berjalan mulus karena pembangunan manusia berbeda dengan
pembangunan fisik seperti membangun jembatan.Oleh sebab itu, pemerintah selalu
menyempurnakan peraturan-peraturan yang dapat mendorong semua pihak, agar
mendukung bagaimana pendidikan nasional itu tercapai.
Pengajar
merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya
setiap perbincangan mengenai pembaharuan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar
sampai pada kriteria sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan,
selalu bermuara pada pengajar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran
pengajar dalam dunia pendidikan.
Seorang
pengajar dituntut untuk mempunyai berbagai keterampilan yang mendukung tugasnya
dalam mengajar. Salah satu keterampilan tersebut adalah bagaimana seorang
pengajar dapat menggunakan media pembelajaran.
Kehadiran
media pembelajaran sangat mempunyai arti dan makna yang cukup penting dalam
proses belajar mengajar, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada mahasiswa dapat disederhanakan
dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu pengajar
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat
dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, mahasiswa akan lebih
mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Setiap pengajar
bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran untuk setiap mata kuliah yang
dia punya dengan berbagai macam cara termasuk harus memperhatikan bagaimana
menggunakan fasilitas, peralatan, alat bantu atau media pendidikan secara
efektif. Kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan alat bantu atau media
pendidikan secara efektif dan efisien akan kurang optimal dalam pencapaian
hasil pembelajaran belajar mahasiswa
Kegiatan
pembelajaran yang hanya menggunakan peralatan konvensional dengan menggunakan
indra pendengaran tanpa dibarengi dengan indra pandang hasilnya juga kurang
optimal. Pendapat Dale (1994) memperkirakan bahwa, pemerolehan hasil
pembelajaran melalui indra pandang hanya 75%, melalui indra dengar sekitar 13%
dan melalui indra lainnya sekitar 12%. Pendapat ini memberikan gambaran
pemahaman kepada para pengajar untuk mengetahui perbedaan pengaruh kegiatan
pembelajaran yang tidak memanfaatkan sumber belajar atau media pembelajaran
indra pandang terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan kegiatan pembelajaran
yang memanfaatkan sumber belajar atau pembelajaran indra pandang adalah lebih
berhasil. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk
membantu komunikasi dalam pembelajaran.
Adanya
pengaruh globalisasi dunia dan cepatnya perkembangan jaman, pendidikan ikut
terpengaruh arus informasi yang serba cepat dan pembangunan model pembelajaran
yang diikuti dengan perkembangan media pendidikan utamanya komputerisasi
pendidikan. Maka pengajar tidak terlepas terkena arus kemajuan teknologi dan
harus mengikuti cepatnya perubahan. Kemajuan teknologi yang sangat cepat tidak
seimbang dengan cepatnya adaptasi pengajar yang mampu dan terampil menggunakan
teknologi seperti slide power point.
Cara
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga sangat mempengaruhi proses
belajar mengajar dan dapat mempengaruhi tingkat penguasaan mahasiswa terhadap
suatu konsep materi yang sedang dipelajari. Pengajar diharapkan dapat
mengkomunikasikan suatu konsep kepada mahasiswa dengan baik agar dapat dipahami
dan dikuasasi sepenuhnya oleh mahasiswa, akan tetapi tidak semua dapat
menguasai konsep dengan baik. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar mahasiswa
yang masih rendah. Penggunaan media pembelajaran juga sangat berpengaruh dalam
kegiatan belajar mengajar. pembelajaran akan lebih variatif dan modern jika
pengajar memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai teknologi terkini. Salah
satu media pembelajaran yang diperkenalkan para ahli adalah slide power point.
selain Media ini juga diyakini mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
adalah dengan menggunakan metode yang variatif, seperti metode penemuan
terbimbing (discovery). Metode penemuan terbimbing adalah metode yang mempunyai
salah satu kelebihan yaitu materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat
kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena mahasiswa dilibatkan dalam
proses menemukannya. Kombinasi media pembelajaran powerpoint dengan metode
penemuan terbimbing diharapkan mampu mengatasi mahasiswa yang hanya mengekor
dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan
penelitian mengenai “pengaruh media pembelajaran powerpoint melalui metode discovery terhadap hasil belajar
mahasiswa di Kelompok 5 Semester VI Ekonomi Syariah STAIN Watampone”.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada
penelitian ini adalah
1) Seberapa
besar hasil belajar mahasiswa sebelum pembelajaran dengan media powerpoint
melalui metode discovery?
2) Seberapa
besar hasil belajar mahasiswa setelah pembelajaran dengan media powerpoint
melalui metode discovery?
3)
Apakah terdapat perbedaan
signifikan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
media powerpoint melalui metode discovery?
KERANGKA BERFIKIR
Media
pembelajaran powerpoint merupakan program yang dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik perorangan maupun kelompok, dengan berbagai fitur
menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Beberapa
hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi
adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta
animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Media
Pembelajaran
Powerpoint
|
Hasil Belajar
Mahasiswa
|
Gambar
1. Diagram kerangka fikir
HIPOTESIS PENELITIAN
·
H0: Terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan media
powerpoint melalui metode discovery.
H1: Tidak
ada perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan media powerpoint melalui metode discovery.
·
Dengan hipotesis statistik sebagai
berikut:
H0 : β ≤ 0 dan H1 : β
> 0
METODE
PENELITIAN
Jenis penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis eksperimen untuk mencari
perbedaan pengaruh penerapan media pembelajaran powerpoint melalui metode
penemuan terbimbing terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini termasuk
penelitian eksperimen semu karena tidak semua variabel dapat dikontrol.
Variabel yang dimanipulasi hanya variabel bebas yakni pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran powerpoint melalui metode penemuan terbimbing (X)
dan variabel terikatnya adalah hasil belajar mahasiswa Matakuliah Statistika
Inferensial(Y).
Desain hubungan antar variabel
penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
X
|
Y
|
Gambar 1: Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
a. Melakukan
observasi di STAIN Watampone, meliputi observasi objek penelitian, pengajaran
dan fasilitas yang dimiliki
b. Memilih
kelas mana yang akan digunakan untuk penelitian dan kelas mana untuk uji coba
instrumen
c. Mengambil
nilai ujian mahasiswa untuk mengetahui kemampuan awal sebagai bahan uji
keseimbangan
d. Memberikan
perlakuan berupa pengajaran menggunakan media pembelajaran powerpoint melalui
metode penemuan terbimbing pada kelas yang dipilih
e. Memberikan
tes hasil belajar
f. Mengolah
dan menganalisis data penelitian
g. Menguji
hipotesis dan mengambil kesimpulan
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat
penelitian ini dilaksanakan pada STAIN Watampone di Kabupaten Bone. Waktu Penelitian
pada Semester VI tahun ajaran 2016/2017 selama 4 bulan pada bulan Maret sampai
bulan Juni 2017. Dengan Jadwal sebagai berikut
a. Bulan
Maret 2017. Perlengkapan instrumen penelitian
b. Bulan
April 2017. Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen
c. Bulan
Mei 2017. Pemberian tes hasil belajar serta dilanjutkan pengolahan data
statistik terhadap hasil eksperimen
d. Bulan
Juni 2017, penulisan dan penyusunan laporan penelitian.
Populasi dan Sampel
Penelitian
Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi Syariah Semester VI Tahun Ajaran
2016/2017.
Oleh
karena keterbatasan tenaga, waktu dan dana sehingga tidak memungkinkan bagi
peneliti untuk meneliti semua siswa yang ada pada populasi, maka hanya meneliti
sampel yang diambil dari populasi penelitian. Sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiwa kelompok 5 semester VI Ekonomi Syariah tahun ajaran 2016/2017.
Dalam
penelitian ini tenik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling.
Berdasarkan teknik sampling yang telah ditetapkan maka terpilih 29 mahasiswa
sebagai subjek eksperimen, hal ini didasarkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki
hasil belajar Statistik yang rendah. Penelitian ini menggunakan teknik purposive
sample dengan pertimbangan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga
tidak mengambil sampel yang besar.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Variabel Penelitian
Sebagai variabel bebas yang dapat
dimanipulasi adalah pembelajaran menggunakan media powerpoint melalui metode
discovery, sedangkan variabel terikat yang tidak dimanipulasi adalah hasil
belajar.
a.
Variabel bebas
Multimedia
pembelajaran powerpoint melalui metode discovery
Definisi Operasional : Multimedia
dalam penelitian ini diartikan sebagai penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara , gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool)
dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya
dan berkomunikasi dalam sebuah proses pembelajaran. Dalam penelitian ini
multimedia yang digunakan adalah powerpoint yang menggunakan berbagai media
pembelajaran seperti LCD proyektor, aplikasi power point yang ditampilkan
melalui slide, seperangkat komputer laptop untuk mengoperasikan aplikasi
tersebut serta media pendukung lainnya. Metode pembelajaran yang digunakan
adalah metode discoery dimana metode pembelajaran ini menempatkan mahasiswa
sebagai subjek pembelajaran dan selama proses pembelajaran mengajak mahasiswa
untuk berperan aktif dalam menemukan sendiri pengetahuannya.
Skala pengukuran adalah
skala nominal yang merupakan skala yang paling sederhana. Tidak ada asumsi
tentang jarak dan urutan antar kategori dalam skala ini. Dalam penggolongannya
adalah ketidak tumpang tindihan dan ketuntasan. Karakteristik skala pengukuran
nominal adalah dapat dilakukannya klasifikasi atau kategori pengamatan.
b.
Variabel terikat
Hasil belajar
Defini
Operasional : Variabel terikat berupa hasil belajar Statistika Inferensial
Mahasiswa Ekonomi Syariah. Variabel ini diukur dengan test yang dilakukan
setelah selesai eksperimen multimedia pembelajaran powerpoint melalui metode
discovery.
Hasil
belajar Statistika Inferensial dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang
diraih mahasiswa selama mengikuti pembelajaran yang dilakukan di kelas
eksperimen yang dilangsungkan selama penelitian berlangsung dengan materi
Statistika Inferensial. Cara mengukurnya adalah dengan instrumen tes yang telah
dipersiapkan sebelumnya, yaitu sejumlah soal essai sebanyak 10 butir soal.
Skala
pengukurannya adalah skala pengukuran interval dimana jarak dua titik pada
skala sudah diketahui. Dengan indikator nilai tes hasil belajar Statistika
Inferensial.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Tes
Metode
tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar Statistika Inferensial
mahasiswa. Metode tes ini berupa soal evaluasi yang dikerjakan secara individu
oleh siswa sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Tes ini memuat pertanyaan
yang berisi tentang materi yang telah diajarkan. Tes ini memuat pertanyaan yang
berisi tentang materi Statistika Inferensial yang berbentuk tes essai.
Langkah-langkah
dalam penyusunan tes terdiri dari:
1)
membuat kisi-kisi soal tes
2)
menyusun soal-soal te
3) mengadakan
uji coba tes
b. Metode dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihanya dalam dokumne-dokumen
yang telah ada. Dokumen tersebut adalah dokumen resmi yang telah terjamin
keabsahannya. Fungsi dari metode dokumentasi pada penelitian ni adalah untuk
mendapatkan nilai Ujian Tengah Semester mahasiswa Eknomi Syariah Smester VI
yang diguankan untuk mengetahui nilai awal yang akan dijadikan pretest dalam
penelitian ini
3. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen
digunakan untuk melihat apakah instrumen yang telah disusun benar-benar valid
dan benar-benar reliabel atau tidak. Kecuali itu, uji coba dipakai juga untuk
melihat hal-hal lain, misalnya untuk melihat derajat kesukaran dan indeks daya
pembeda.
Adapun uji coba
instrumen penelitian ini dilaksanakan di Prodi Ekonomi Syariah STAIN Watampone
pada tahun 2017. Subjek uji coba adalah seluruh mahasiswa Ekonomi syariah
kelompok 4 Semster VI. Setelah uji coba selesai kemudian dilakukan analisis
terhadap instrumen pengukuran hasil belajar.
Instrumen
Penelitian
Instrumen yang
digunakan peneliti untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar Statistika Inferensial.
Tes hasil
belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk tes essai terdiri
dari 10 butir soal, tetapi pada saat uji coba yang diberikan 12 butir soal
untuk mengantisipasi butir soal yang kurang baik digunakan memperoleh data
penelitian.
Soal tersebut
terlebih dahulu dilakukan analisis validitas isi oleh validator. Setelah
validasi isi terpenuhi, kemudian dilakukan uji coba tes sebelum dikenakan
kepada sampel penelitian. Uji coba tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir tes. Semua langkah ini
dilakukan agar mendapatkan soal yang baik untuk diujikan, sehingga bisa
menghasilkan data penelitian yang akurat. Data hasil belajar ini digunakan
sebagai variabel terikat dalam penelitian.
1. Analisis Instrumen Tes
a. Uji Validitas Isi
Alat
tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas yang digunaka dalam pengujian ini adalah validasi isi yaitu materi
tes yang digunakan benar-benar bahan yang dapat mewakili keseluruhan isi hal
yang diukur. Untuk tes hasil belajar, supaya tes mempunyai validitas isi, harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Bahan
ujian (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur sampai
berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan atau
tingkat kemampuan yang dimiliki mahasiswa.
2) Titik
berat bahan yang diujikan harus tentang dengan bahan yang diajarkan
3) Tidak
diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk menjawab
soal-soal ujian dengan benar.
Dalam
penelitian ini suatu instrumen tes dikatakan valid jika memenuhi kriteria
penelaahan instrumen sebagai berikut:
1) Butir
tes sesuai dengan ksi-kisi tes
2) Materi
pada butir tes sesuai dengan indikator
3) Materi
pada tes sudah dapat dipahami oleh siswa
4) Materi
pada butir tes tidak memberikan interpretasi ganda
5) Butir
tes bukan termasuk kategori soal yang terlalu mudah dan terlalu sukar
b. Uji Reliabilitas
Instrumen
dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan
pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlaikan. Pengujian
reliabilias menggunakan program SPS 11.05.
Selanjutnya
pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas digunakan patokan
sebagai berikut.
1)
r
0,70 ; Reliabel
2) r < 0,70 ;
tidak reliabel
2. Analisis butir instrumen tes
a. Taraf kesukaran
Soal
dikatakan baik apabila soal yang mempunyai indeks kesukaran yang memadu,
artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk mengukur tingkat
kesukaran tiap butir tes, digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan
:
P = Taraf kesukaran
B = Jumlah responden yang menjawab
benar
J = Jumlah peserta tes
Setelah
diperoleh nilai P, kemudian diadakan interpretasi dengan mengkonsultasikan pada
tabel indeks kesukaran soal seperti pada tabel berikut ini:
Interpretasi
Indeks Kesukaran Soal
P
|
Interpretasi
Data
|
0-0,3
0,31-0,7
0,71-1
|
Sukar
Sedang
Mudah
|
Sumber :
Arikunto (1998:24)
Dalam
penelitian ini yang dipakai adalah soal dengan indeks kesukaran antara 0,31
sampai 0,70. Selain dari nilai itu, soal tidak dipakai.
b. Daya beda
Daya beda soal adalah
kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan antara mahasiswa yang mempunyai
kemampuan tinggi dengan mahasiswa yang mempunyai kemampuan rendah. Daya beda
suatu alat ukur merupakan proporsi penjawab item benar antara kelompok atas
dengan kelompok benar.
Prosedur untuk
menentukan daya beda soal pada penelitian ini adalah sebagai beriku:
1) Membuat
tabulasi skor butir dan skor total responden
2) Mengurutkan
jenjang skor perolehan dari yang tertinggi ke yang terendah
3) Selanjutnya
diambil 27% responden kelompok atas, dan 27% responden kelompok bawah
4) Menentukan
indeks daya beda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Keterangan :
BA = Jumlah benar kelompok atas
BB = Jumlah benar kelompok bawah
N = Jumlah 27% peserta tes
5) Setelah
diperoleh DB, kemudian diadakan interpretasi dengan mengkonsultasikan pada
Tabel Klasifikasi Daya Beda Soal berikut ini:
Klasifikasi Daya Beda Soal
DB
|
Klasifikasi
Daya Beda Soal
|
-1
0,2
0,3
|
Jelek
Kurang
Baik
Cukup
Baik
Baik
|
6) Dalam
penelitian ini yang dipakai adalah soal dengan DB
0,3.
Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
Uji
prasyarat dalam penelitian ini digunakan sebelum melakukan uji hipotesis.
Adapun uji prasyarat yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
a)
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi
normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka uji statistik
selanjutnya digunakan uji statistik parametrik. Jika data tidak berdistribusi
normal, maka uji statistik lanjut yang digunakan uji statistik nonparametrik.
Karena data tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong, maka akan
digunakan metode kolmogorov Smirnov.
b)
Uji Homogenitas
Uji
homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel-sampel berasal dari
populasi yang variansinya sama atau tidak. Untuk itu akan digunakan uji Barlett
untuk uji homogenitas media pembelajaran powerpoint melalui metode penemuan
terbimbing.
c)
Uji Hipotesis
Setelah
prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas dipenuhi, maka selanjutnya
dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan
analisis uji gain dengan memanfaatkan aplikasi SPSS.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Coba Instrumen
1.
Instrumen Tes Hasil Belajar Statistika Inferensial
Instrumen
tes hasil belajar diujicobakan pada mahasiswa Ekonomi Syariah Kelompok 4
Semester VI dengan peserta tes sebanyak 27 mahasiswa.
a.
Uji Validitas Isi
Instrumen
uji coba tes hasil belajar Statistika Inferensial terdiri dari 15 soal essai.
Instrumen tes hasil belajar yang terdiri dari 15 soal subjektif valid karena
telah memenuhi kriteria yang telah diberikan.
b.
Daya Pembeda Uji Coba Butir Soal
Dari
perhitungan uji daya pembeda butir soal instrumen uji coba tes hasil beljar
diperoleh :
Tabel Hasil Uji Daya Pembeda untuk Butir Soal Uji
Coba Tes hasil belajar
No
|
Kriteria
Daya Pembeda (DP)
|
Butir
Soal
|
Keputusan
|
Jumlah
Butir
|
1
|
DP
|
1,2,5,6,8,9,11,12,14,15
|
Butir
soal dengan daya pembeda yang baik
|
10
|
2
|
DP<0,3
|
3,4,7,10,13
|
Butir
soal dengan daya pembeda yang tidak baik
|
5
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 15 butir soal uji coba instrumen tes hasil
belajar statistika inferensial, terdapat 10 butir soal yang mempunyai daya
pembeda yang baik sehingga 5 butir soal ini tidak dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian tes hasil belajar statistika inferensial.
c.
Tingkat Kesukaran Uji Coba Butir Soal
Dari
hasil perhitungan uji tigkat kesukaran butir soal instrumen uji coba tes hasil
belajar, diperoleh:
Tabel Hasil Tingkat Kesukaran Uji Coba Butir Soal
Tes Hasil Belajar
No
|
Tingkat
Kesukaran (TK)
|
Butir
Soal
|
Keputusan
|
Jumlah
Butir
|
1
|
TK
<
|
3,4,7,10,13
|
Tingkat
kesukaran Sulit dan tidak baik
|
4
|
2
|
0,3
|
1,2
,5,6,8,9,11,12,14,15
|
Tingkat
kesukaran Sedang dan baik
|
11
|
3
|
TK
> 0,7
|
-
|
-
|
-
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 15 butir soal uji coba instrumen tes
hasil belajar statistika inferensial, terdapat 11 butir soal yang mempunyai
tingkat kesukaran yang baik sehingga 11 butir soal dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian tes hasil belajar statistika inferensial, dan terdapat 4
soal butir yang mempunyai tingkat kesukaran yang tidak baik sehingga 4 butir
soal ini tidak dapat digunakan sebagai instrumen penelitian tes hasil belajar
statistika inferensial.
d.
Butir Soal yang Dipakai untuk Penelitian
Berdasarkan
hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal tes prestasi
belajar, maka diperoleh 10 butir soal yang memenuhi syarat yaitu butir soal
nomor 1,2,5,6,8,9,11,12,14 dan 15. Kesepuluh butir soal tersebut semuanya
digunakan untuk penelitian.
e.
Reliabilitas Instrumen Tes
Berdasarkan
hasil analisis daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal instrumen uji coba
tes hasil belajar statistika inferensial, maka dari soal-soal yang akan
digunakan untuk penelitian selanjutnya dihitung reabilitas instrumen tes hasil
belajar statistika inferensial. Dari hasil perhitungan uji reabilitas instrumen
tes hasil belajar diperoleh indeks reabilitas tes r sebesar 0,84. Karena r =0,84
lebih besar dari kriteria (r=70), maka hail ini berarti instrumen tes hasil
belajar statistika inferensial reliabel, sehingga dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian tes hasil belajar statistika inferensial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar