WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 05 Oktober 2018

JURNAL 3

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH MATEMATIKA EKONOMI BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (STUDI KASUS DI EKONOMI SYARIAH KELOMPOK 4 STAIN WATAMPONE)

RAHMA HIDAYATI DARWIS
E-mail: rahma_darwis@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif (Studi kasus Ekonomi Syariah Kelompok 4 STAIN Watampone). Pada penelitian ini, dilakukan analisis kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi berdasarkan gender yang bertujuan menggambarkan suatu fenomena atau keadaan yang terjadi di lapangan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi Syariah Kelompok 4 Semester 2 pada tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek penelitian adalah purposive sampling, yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam hal mendapatkan data mengenai jenis kesalahan siswa berdasarkan gender dalam menyelesaikan masalah. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis teks dengan mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit yang penting dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis diperoleh suatu kesimpulan yaitu: 1) Proporsi kesalahan yang dilakukan mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan hampir sama, namun mahasiswa perempuan sedikit lebih banyak mengalami kesalahan pada bagian comprehension (kesalahan pemahaman) dibandingkan mahasiswa laki-laki. Berdasarkan analisis lebih lanjut hal tersebut terjadi karena mahasiswa laki-laki memiliki kemampuan penalaran yang sedikit lebih unggul dibandingkan mahasiswa perempuan, sementara kemampuan tersebut sangat dibutuhkan dalam memahami masalah pada materi matematika ekonomi; 2) Jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa baik mahasiswa perempuan maupun mahasiswa laki-laki adalah kesalahan transformasi yakni kesalahan dalam menentukan rumus yang cocok digunakan dalam penyelesaian masalah.




Kata Kunci : Analisis Newman, Pemecahan Masalah, Gender









PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang paling esensi dalam menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, generasi muda yang ingin melihat kemajuan negaranya harus menyadari pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan karena akan berimplikasi terhadap kualitas sumber daya manusia. Fenomena yang dapat dilihat sekarang ini, kondisi pendidikan Indonesia masih jauh dari harapan. Terlihat dari peringkat pendidikan dunia atau World Education Ranking yang diterbitkan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yakni pendidikan Indonesia menempati urutan 57 dari 68 negara yang disurvei. Hal ini menggambarkan adanya suatu masalah dalam proses pendidikan di Indonesia yang membutuhkan solusi.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kegiatan proses pembelajaran, oleh karena itu kegiatan tersebut harus menjadi perhatian, mengingat masih seringnya terjadi kesulitan-kesulitan yang dialami dikalangan mahasiswa terutama dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah-masalah, seperti masalah yang sering dihadapi mahasiswa dalam belajar matematika ekonomi. Hal ini terjadi karena mata kuliah matematika ekonomi merupakan mata kuliah yang membutuhkan pemodelan terlebih dahulu. Kesulitan yang dialami siswa tersebut dapat meneyebabkan kesalahan yang berkelanjutan, oleh karena itu dibutuhkan suatu solusi dalam mengatasi masalah tersebut.
Dalam proses pengajaran, Dosen hendaknya harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajarannya sehingga dapat membimbing atau memberikan umpan balik terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dan sebaiknya tidak memberikan sanksi kepada mahasiswa apabila melakukan kesalahan. mahasiswa yang aktif seharusnya diberikan kebebasan untuk berbuat kesalahan dalam memecahkan masalah kemudian mendorong mahasiswa melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengeksplorasi kesalahan-kesalahan mereka. Selain itu Dosen juga harus memperhatikan faktor-faktor eksternal dalam memahami penyebab kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang diberikan seperti, motivasi belajar, kesiapan mahasiswa, kecerdasan-kecerdasan tertentu, kurikulum, dan yang tidak kalah pentingnya adalah perbedaan gender. Perbedaan gender menyebabkan perbedaan fisiologi dan mempengaruhi psikologi belajar. Tentunya laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah perbedaan cara memperoleh pengetahuan matematis.
Menurut Brandon (1985) perbedaan gander berpengaruh terhadap pembelajaran matematis dan terjadi mulai dari usia sekolah dasar. Pendapat lain yaitu Santrock (2007:99) menyatakan bahwa peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan memiliki perbedaan terkait kemampuan matematisnya. Secara umum laki-laki memiliki daya abstarksi yang sedikit lebih baik dibandingkan perempuan sehingga memungkinkan kemampuan laki-laki lebih baik dibanding perempuan dalam bidang matematis mengingat bidang tersebut memiliki kajian yang abstrak.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika ekonomi memberikan gambaran mengenai sejauh mana penguasaan mahasiswa terhadap materi tersebut. Persoalan ini harus segera mendapatkan solusi dengan cara melakukan analisis mengenai jenis kesalahan mahasiswa dan selanjutnya diupayakan untuk menindaklanjuti untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga kesalahan yang sama tidak terulang lagi.
Kemampuan dosen untuk mengidentifikasi jenis kesalahan mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menunjang dosen dalam membantu mahasiswa mencapai kompetensi yang optimal. Selain itu, pengetahuan dosen dalam mengidentifikasi kesalahan mahasiswa dapat digunakan untu meminimalisir secara bertahap dan berkelanjutan kesalahan-kesalahan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.
Berdasarkan uraian diatas, persoalan mengenai jenis kesalahan mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi merupakan hal yang menarik sehingga peneliti mengkaji lebih lanjut mengenai jenis kesalahan yang dialami baik mahasiswa laki-laki maupun mahasiswa perempuan dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi.



TINJAUAN PUSTAKA
Kesalahan dalam Menyelesaikan Masalah
Secara etimologi kesalahan berasal dari kata “salah", yang berarti tidak benar, gagal, keliru, menyimpang dari yang seharusnya, dan tidak mengenai sasaran. Sukirman mengemukakan bahwa kesalahan adalah penyimpangan terhadap hal yang benar dan sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental pada daerah tertentu.
Berdasarkan definisi di atas dapat diasumsikan bahwa kesalahan merupakan suatu tindakan penyimpangan atau kekeliruan atau tidak mengenai sasaran dari hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten, insidental pada daerah tertentu. Kesalahan yang bersifat sistematis dan konsisten dipengaruhi oleh kemampuan individu, sedangkan yang bersifat insidental bukan merupakan akibat rendahnya penguasaan terhadap suatu materi.
Kesalahan dalam proses belajar pun lazim terjadi, dan ini merupakan  kekeliruan atau kegagalan dalam belajar yang dapat berimplikasi terhadap prestasi belajar, sehingga kompetensi yang telah ditetapkan tidak tercapai. Kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat ditunjukkan ketika mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang umumnya disajikan dalam bentuk pemodelan matematika.
Soal matematika ekonomi dapat disajikan dengan beberapa macam. Salah satunya adalah soal cerita yang tentunya membutuhkan kemampuan memodelkan untuk menyederhanakan masalah atau soal cerita tersebut. Menurut Abidin (1989), soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. cerita yang diungkapkan dapat merupakan masalah kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya. Selanjutnya, Haji (1994) juga mengemukakan bahwa soal cerita dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam bidang kajiannya. Soal cerita merupakan modifikasi dari soal-soal hitungan yang berkaitan dengan kenyataan yang ada di lingkungan mahasiswa. Penyajian masalah dalam bentuk cerita merupakan usaha menciptakan suatu cerita untuk menerapkan konsep yang sedang dipelajari sesuai dengan pengalaman sehari-hari.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa soal cerita merupakan soal terapan dari materi suatu materi dihubungkan dengan masalah sehari-hari, atau suatu sistem susunan kalimat yang menyatakan sesuatu hal atau kejadian sehari-hari dalam bentuk yang sesederhana mungkin, dengan kata lain soal cerita menggunakan bahasa secara umum dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa matematika atau model matematika.
Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan kata-kata dalam soal cerita, melakukan kalkulasi, dan menggunakan prosedur-prosedur relevan yang telah dipelajarinya. Soal cerita melatih mahasiswa berpikir secara analisis, melatih kemampuan menggunakan tanda operasi hitung, serta prinsip-prinsip atau rumus-rumus yang telah dipelajari. Oleh karena itu, dalam menyelesaikan masalah diperlukan kemampuan-kemampuan pemahaman masalah seperti kemampuan apa yang diketahui dari masalah, apa yang ditanyakan dalam masalah, apa saja informasi yang diperlukan, bagaimana akan menyelesaikan masalah. Hal ini menyebabkan soal cerita tergolong sebagai bentuk soal yang sulit. Jika mahasiswa tidak mampu memahami masalah yang diberikan, maka mahasiswa cenderung melakukan kesalahan-kesalahan ketika menyelesaikannya.
Jenis Kesalahan dalam Menyelesaikan Masalah
Kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi ada beberapa tingkatan dan jenisnya. Natcha Prakitipong (2006:114) dalam penelitiannya menerangkan bahwa terdapat lima tingkatan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika, yaitu 1) reading Errors, yaitu kesalahan membaca masalah, dimana mahasiswa salah membaca kalimat atau informasi penting dalam soal; 2) reading comprehension difficulty, yaitu kesalahan memahami makna informasi yang terkandung dalam masalah; 3) transformation errors, yaitu kesalahan transformasi, dimana mahasiswa salah memilih operasi atau prosedur matematika yang sesuai; 3) weakness in process skill, yaitu kelemahan perhitungan atau komputasi. Mahasiswa yang mempunyai kelemahan perhitungan menggunakan kaidah atau aturan yang benar tetapi melakukan kesalahan dalm perhitungan dan 4) Encoding errors, yaitu kesalahan penyimpulan. Mahasiswa yang mengalami kesalahan penyimpulan akan salah dalam menyimpulkan jawaban dari masalah atau tidak menuliskan jawaban dari masalah dalam bentuk yang dikehendaki masalah.
Gender
Menurut Kementerian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan anak (2011) gender didefinisikan sebagai perbedaan peran, atribut, sikap tindak atau perilaku, yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat atau yang dianggap masyarakat pantas untuk laki-laki dan perempuan. peran gander pada masa sekarang ini bersifat dinamis dan kontemporer. Peran dan tanggung jawab serta relasi sosial antara perempuan dan laki-laki dipelajari dan disosialisasikan sejak dini. karena diperoleh dari pengalaman belajar, budaya atau kebiasaan yang dianut secara turun temurun, perilaku itu mendapat legalisasi dari masyarakat sebagai budaya setempat.
Gender ini merupakan suatu sifat yang dijadikan dasar untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan dari segi kondidi sosial, perilaku, mentalis, dan aspek nonbiologis lainnya. sedangkan perbedaan dalam perspektif anatomi biologis dapat dilihat dari jenis kelamin atau sex. Selanjutnya keterkaitan gender dengan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran dikemukakan oleh Krutetski yakni terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam belajar yang bersifat matematis antara lain: 1) laki-laki memiliki keunggulan dalam penalaran sedangkan perempuan memiliki keunggulan dalam ketepatan, kecermatan, dan keseksamaan berpikir; 2) laki-laki memiliki kemampuan matematis dan mekanika yang lebih baik dari perempuan.
Pendapat tersebut di atas menggambarkan bahwa laki-laki memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan perempuan dalam hal penalaran dan visual spacial, dan lebih mungkin mengerjakan dengan benar dalam memecahkan masalah non konvensional menggunakan estimasi logis  tetapi keunggulan perempuan dibandingkan laki-laki adalah dari aspek efektifitasnyan dan kemampuan verbal serta  lebih mungkin mengerjakan dengan benar dalam memecahkan masalah  konvensional menggunakan strategi algoritma.


METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Peneliti ini dilaksanakan di STAIN Watampone yang beralamatkan di Jl. Hoscokroaminoto, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester genap tahun ajaran 2015/2016. Adapun tahapan yang dilalui meliputi
Tahap Persiapan
1)      Mengkaji teori tentang kesalahan mahasiswa laki-laki dan perempuan, masalah matematika ekonomi dengan solusinya
2)      Melakukan Observasi awal untuk mendapat gambaran di lapangan mengenai kesalahan mahasiswa
3)      Menyiapkan instrumen yang sudah divalidasi sebelumnya.
Tahap Pengumpulan Data
1)      Memilih Subjek penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dikoreksi kemudian dikelompokkan ke dalam kategori mahasiswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Selanjutnya, diambil perwakilan dari laki-laki dan perempuan pada setiap kategori pengelompokkan secara proporsional agar subjek yang terpilih dapat merepresentasikan keseluruhan kategori.
2)      Subjek yang memenuhi kriteria pemilihan diberi kesempatan menyelesaikan masalah matematika ekonomi
3)      Melakukan wawancara berbasis tugas dengan didasari hasil pekerjaan mahasiswa
Analisis data
1)      Tahap reduksi yakni merangkum data yang diperoleh kemudian memfokuskan pada hal-hal yang esensi berkaitan dengan masalah untuk mencari pola dan tema pokok
2)      Tahap penyajia yakni mengorganisasikan atau mengklasifikasikan ke dalam fokus kesalahan mahasiswa dalam memecahkan masalah sehingga tergambar kesalahan-kesalahan mahasiswa selama proses pemecahan masalah berdasarkan perbedaan gender.
3)      Tahap kesimpulan atau verifikasi data, yakni melakukan penyimpulan terhadap hasil temuan yang telah direkduksi dan diklasifikasikan.
Jenis Penelitian dan Subjek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif (Studi kasus). Pada penelitian ini, dilakukan analisis kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi berdasarkan gender. Selain itu, Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan suatu fenomena atau keadaan yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian ini tidak dapat di generalisasikan atau hanya berlaku pada subjek penelitian saja.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi Syariah Kelompok 4 Semester 2 pada tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek penelitian adalah purposive sampling, yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam hal mendapatkan data mengenai jenis kesalahan siswa berdasarkan gender dalam menyelesaikan masalah.
Tabel 1
Kriteria Pengelompokkan Kategori Siswa
No
Kategori Mahasiswa
Jumlah Mahasiswa
Batas Nilai
1
Tinggi
6
Nilai  77, 73
2
Sedang
16
50,27 Nilai<77,73
3
Rendah
4
Nilai < 50,27

Tabel 2
Hasil Pamilihan Subjek Penelitian
No
Inisial
Gender
Kategori Kelompok
1
WL
Perempuan
Tinggi
2
AR
Laki-Laki
Tinggi
3
MS
Perempuan
Sedang
4
RK
Laki-Laki
Sedang
5
NR
Perempuan
Rendah
6
IR
Laki-Laki
Rendah

Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui percakapan secara langsung antara peneliti dan subjek penelitian. Metode wawancara yang digunakan adalah berbasis tugas, dengan berdasar pada pedoman wawancara yang berisi tugas dan pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk mengetahui secara mendalam kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa baik laki-laki maupun mahasiswa perempuan. selain itu, wawancara yang dilakukan juga bertujuan menggali informasi mengenai jenis kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi 2 yaitu instrumen utama dan instrumen pendukung. Instrumen utama adalah peneliti karena berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis dan penafsir hasil analisis. pengambilan data melalui instrumen utama adalah dengan cara berkomunikasi langsung dengan subjek penelitian dan mengobservasi segala fenomena yang terjadi pada saat subjek menyelesaiakan soal atau masalah yang diberikan. Sedangkan instrument pendukung berupa lembar soal uraian yang memuat masalah-masalah terkait penerapan matemtika dalam bidang ekonomi. tujuan instrumen ini adalah untuk mendeskripsikan jenis kesalahan mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan dalam penyelesaian masalah.
Instrument pendukung yang kedua adalah pedoman wawancara yang dibuat sebagai alat pendukung dalam pengambilan data lapangan. Pedoman ini merupakan acuan yang dibuat dalam melaksanakan wawancara kepada subjek penelitian pada saat tes tertulis dilaksanakan. Pedoman ini bersifat semi terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka agar mahasiswa tidak merasa diarahkan pada suatu jawaban. Mahasiswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengeksplorasi ide-idenya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Pertanyaan-pertanyaan dalam instrument pendukung dikembangkan sendiri oleh peneliti
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan tahapan untuk mecarai dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh baik dari hasil tes tertulis maupun dari hasil wawancara serta dokumentasi yang lainnya. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, berbeda dengan teknik analisis data pada penelitian kuantitatif dimana pada peneltian ini dilakukan dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit yang penting dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Mencatat kembali transkrip data hasil rekaman yang berdasarkan pada jawaban yang telah dituliskan mahasiswa;
2.      Menelaah seluruh data baik yang bersumber dari hasil pekerjaan mahasiswa maupun hasil wawancara
3.      Melakukan reduksi data dengan memilih dan memilah data-data yang penting dan menghilangkan data-data yang tidak relevan
a.       Reduksi hasil wawancara berbasis tugas berupa transkrip percakapan dengan subjek, percakapan yang menunjukkan kesalahan subjek diambil sebagai data;
b.      Reduksi hasil pekerjaan dengan mengambil bagian-bagian yang menunjukkan kesalahan yang telah dilakukan mahasiswa;
4.      Mengkoding
Data diperoleh langsung dari subjek melalui komunikasi langsung dan lembar jawaban tertulis. setelah terkumpul dan ditelaah, selanjutnya dilakukan identifikasi kesalahan-keslahan kemudian digolongkan ke dalam jenis kesalahan berdasarkan kesalahan Newman yang meliputi kesalahan membaca. kesalahan pemahaman, kesalan transformasi, kesalahn proses penyelesaian, dan kesalahan proses akhir
5.      Menganalisis dan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi, kemudian mengidentifikasi keslahan yang dilakukan subjek selama proses pemecahan masalah.
6.      Melakukan penafsiran data dengan memverifikasi data yang terkumpul. kesimpulan yang diambil dari hasil verifikasi tersebut bisa bersifat tentatif atau kesimpulan akhir
7.      Melakukan konfrontir dengan subjek penelitian untuk mengkonfirmasi ulang sebelum kesimpulan tetap diambil
PEMBAHASAN
Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa Laki-laki
            Secara umum jenis kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa laki-laki berdasarkan penelitian ini, baik yang memiliki kategori kemampuan tinggi, kemampuan sedang, dan kemampuan rendah adalah kesalahan transformasi, kesalahan proses penyelesaian, dan kesalahan penentuan akhir jawaban. Secara garis besar diuraikan sebagai berikut
Kesalahan transformasi
pada umumnya kesalahan transformasi yang dialami mahasiswa karena adanya kekeliruan dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian, dimana sebagian mahasiswa tidak memahami hirarkis atau tahapan-tahapan yang harus didahulukan. Selain itu kesalahan juga terlihat pada saat penentuan rumus yang digunakan.
Kesalahan proses penyelesaian
Kesalahan dalam proses penyeselesaian umumnya terjadi pada diakhir proses. kesalahan-kesalahan yang dominan terjadi antara lain kesalahan operasi matematikanya, dan biasanya juga terjadi kesalahan sistematika. Hal ini terjadi dikarenakan mahasiswa kurang teliti, kurang cermat dan tergesah-gesah dalam proses penyelsaian.
Kesalahan akhir penyelesaian
Implikasi dari kesalahan penyelesaian sebelumnya adalah terjadinya kesalahan pada penentuan akhir penyelesaian. Jadi faktor determinan kesalahan penentuan akhir yang dilakukan oleh mahasiswa adalah kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya. selain itu, terdapat kecenderungan kesalahan juga terjadi karena tidak memberikan kesimpulan akhir atau interpretasi.
            Pemahaman mahasiswa laki-laki yang masih kurang merupakan faktor yang paling mendasar penyebab terjadinya kesalahan berdasarkan analisis Newman. Hal ini menyebabkan mahasiswa mengalami kesalahan transformasi diamana kecenderungan mahasiswa dalam menentukan formulasi atau rumus salah. Akibat dari kesalahan tersebut berimplikasi terhadap proses selanjutnya yakni terjadi kesalahan dalam proses penyelesaian dan akhirnya kesalahan pun terjadi dalam menentukan jawaban akhir. Selanjutnya, mahasiswa laki-laki lebih cenderung menggunakan estimasi logis dalam memecahkan masalah non konvensional, sehingga mahasiswa tersebut banyak mengalami kesalahan dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah. temuan ini relevan dengan Gallagher (2000) yang menyatakan bahwa perbedaan mendasar dari gender terdapat pada pola keberhasilan dan strategi yang digunakan.
Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa Perempuan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran bahwa mahasiswa perempuan pun mengalami kesalahan berdasarkan analisis Newman. Secara garis besar kesalahan-kesalahan yang banyak dilakukan oleh mahasiswa perempuan baik yang berkemampuan tinggi, rendah, dan sedang adalah kesalahan pemahaman, kesalahan transformasi, kesalahan proses penyelesaian. berikut uraian jenis kesalahan-kesalahan tersebut di atas yang dilakukan oleh mahasiswa
Kesalahan pemahaman
Kesalahan pemahaman terjadi cenderung disebabkan karena kesalahan mahasiswa dalam memodelkan suatu masalah kedalam bentuk yang lebih sederhana seperti kesalahan dalam menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang diberikan. Akibat kesalahan ini menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam menyelesaikan persoalan karena pemodelan kedalam bentuk matematis merupakan hal mendasar dalam menyelesaiakan masalah-masalah pada mata kuliah matematika ekonomi.
Kesalahan transformasi
Tidak berbeda dengan kesalahan yang dilakukan mahasiswa laki-laki, mahasiswa perempuan pun melakukan kesalahan transformasi disbebabkan pemilihan rumus yang tidak tepat. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman konsep mahasiswa masih sangat kurang terhadap mata kuliah matematika ekonmi.
Kesalahan proses penyelesaian
Kesalahan proses penyelesaian yang dialami oleh mahasiswa perempuan dominan disebabkan karena adanya kesalahan operasi matematika seperti perkalian, dan pembagian. Kesalahan ini terjadi karena beberapa mahasiswa kurang teliti dan kurang cermat dalam mengoperasikan bilangan, selain itu sebagian mahasiswa pun tidak memahami konsep dasar operasi matematika.
Kesalahan akhir penyelesaian
Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor dominan kesalahan penentuan akhir penyelesaian adalah kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya seperti kesalahan transformasi dan kesalahan proses penyelesaian. Hasil analisis menunjukkan faktor tersebut berperan besar terhadap kesalahan akhir penyelesaian yang dialami mahasiswa perempuan. Namun selain faktor tersebut, terdapat juga hal-hal yang lain menyebabkan terjadinya kesalahan akhir penyelesaian antara lain mahasiswa tidak menginterpretasikan hasil perhitungan yang diperoleh padahal proses itu sangat penting untuk memberikan pemaknaan terhadap masalah yang diselesaikan.
            Pemahaman mahasiswa perempuan dalam menentukan rumus yang masih kurang merupakan faktor yang paling mendasar penyebab terjadinya kesalahan berdasarkan analisis Newman. Mahasiswa perempuan lebih banyak mengalami kesalahan dalam menentukan rumus yang tepat untuk menentukan jawaban dari masing-masing masalah matematika ekonomi. Hal ini disebabkan kemampuan penalaran yang kurang padahal masalah yang diberikan membutuhkan analisis yang melibatkan kemampuan bernalar. Fenomena ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kartini (1989) dimana perempuan lebih berorientasi pada hal-hal yang konkrit, praktis, dan personal sedangkan hal-hal yang bersifat abstrak dan intelektual cenderung dimiliki laki-laki.
            Secara umum hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa persentae mahasiswa perempuan melakukan kesalahan lebih besar dibandingkan mahasiswa laki-laki, begitupun banyaknya jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa perempuan lebih banyak dibandingkan jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa laki-laki, karena mahasiswa perempuan banyak mengalami kesalahan pada jenis kesalahan comprehension atau kesalahan pemahaman sedangkan pada mahasiswa laki-laki tidak banyak ditemukan. Hal ini menggambarkan bahwa subjek laki-laki atau mahasiswa laki-laki sedikit lebih unggul dalam menyelesaiakn persoalan-persoalan pada mata kuliah matematika ekonomi. hal ini sejalan dengan teori sebelumnya yang dikemukakan oleh Santrock (2007) bahwa seorang laki-laki memiliki kemampuan matematis sedikit lebih baik dibandingkan perempuan.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.      Proporsi kesalahan yang dilakukan mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan hampir sama, namun mahasiswa perempuan sedikit lebih banyak mengalami kesalahan pada bagian comprehension (kesalahan pemahaman) dibandingkan mahasiswa laki-laki. Berdasarkan analisis lebih lanjut hal tersebut terjadi karena mahasiswa laki-laki memiliki kemampuan penalaran yang sedikit lebih unggul dibandingkan mahasiswa perempuan, sementara kemampuan tersebut sangat dibutuhkan dalam memahami masalah pada materi matematika ekonomi.
2.       Jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa baik mahasiswa perempuan maupun mahasiswa laki-laki adalah kesalahan transformasi yakni kesalahan dalam menentukan rumus yang cocok digunakan dalam penyelesaian masalah.
Saran
            Berdasarkan kesimpulan penelitian, disarankan kepada Dosen atau tenaga pendidik lainnya agar memperhatikan beberapa hal berikut untuk mengurangi permasalahan pendidikan:
1.      Jenis kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan adalah jenis keslahan transformasi oleh karena itu diharapkan kepada Dosen atau tenaga pendidik yang lainnya mampu menekankan pemahaman konsep kepada setiap mahasiswa agar dapat meminimalisasi kesalahan tersebut, karena dengan memahami konsep dasar dari masalah yang diberikan, mahasiswa setidaknya akan terhidar dari jenis kesalahan tersebut. Selain itu dibutuhkan banyak latihan memodelkan masalah-masalah dalam bentuk matematis
2.      Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya mengembangkan dengan melakukan penelitian pada subjek yang bervariasi
Daftar Pustaka

Brandon, P., Newton, B.J., and Hammond,O.W. 1985. The Superiority of Girls over Boys in Mathematics Achievment in Hawaii. Paper presented at annual meeting of American Educational Research Association.

Departemen Pendidikan Vermont.2007. Vermont Elementary and Middle Level Mathematic Problem Solving Assessment Guide. http://education.verment.gov/new/pdfdoc/pgmcurriculum/mathematics/resources/elementary_middle_guide.pdf . diakses 15 Oktober 2011

Keitel, Christine. 1998. Social Justice and Mathematics Education Gender, Class, Ethnicity and the Politics of Schooling. Berlin: Freie Universität Berlin

Lestari, N.D.F. 2010. Profil Pemecahan Masalah Matematika Open-Ended Siswa Kelas V Sekolah Dasar Ditinjau dari Perbedaan Gender dan Kemampuan Matematika. Tesis. Surabaya: Unesa

Maccoby, E.E & Jacklin, C.N. 1974. The Psychology of Sex Differences. Stanford:Stanford University Miles dan Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif. Jakarta : UI press

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). http://edupost.id/internasional/pendidikan-indonesia-berada-di-peringkat-ke-57-dunia-versi-oecd/. Diakses 2 Januari 2017

Rindyana, Bunga Suci Bintari dan Chandra, Tjang Daniel. 2012. “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Analisis Newman.” Jurnal online.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar