ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIAKAN
MASALAH MATEMATIKA EKONOMI BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN
GENDER (STUDI KASUS DI EKONOMI SYARIAH KELOMPOK 4 STAIN WATAMPONE)
RAHMA
HIDAYATI DARWIS
E-mail:
rahma_darwis@yahoo.com
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif deskriptif (Studi kasus Ekonomi Syariah Kelompok 4 STAIN Watampone).
Pada penelitian ini, dilakukan analisis kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah matematika ekonomi berdasarkan gender yang bertujuan menggambarkan
suatu fenomena atau keadaan yang terjadi di lapangan. Subjek penelitian ini
adalah mahasiswa Ekonomi Syariah Kelompok 4 Semester 2 pada tahun ajaran
2015/2016 semester genap. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek
penelitian adalah purposive sampling,
yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tertentu dalam hal mendapatkan data mengenai jenis kesalahan siswa berdasarkan
gender dalam menyelesaikan masalah. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis teks dengan mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit yang penting dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Dari
hasil analisis diperoleh suatu kesimpulan yaitu: 1) Proporsi kesalahan yang
dilakukan mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan hampir sama, namun
mahasiswa perempuan sedikit lebih banyak mengalami kesalahan pada bagian comprehension (kesalahan pemahaman)
dibandingkan mahasiswa laki-laki. Berdasarkan analisis lebih lanjut hal
tersebut terjadi karena mahasiswa laki-laki memiliki kemampuan penalaran yang
sedikit lebih unggul dibandingkan mahasiswa perempuan, sementara kemampuan
tersebut sangat dibutuhkan dalam memahami masalah pada materi matematika
ekonomi; 2) Jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa baik
mahasiswa perempuan maupun mahasiswa laki-laki adalah kesalahan transformasi
yakni kesalahan dalam menentukan rumus yang cocok digunakan dalam penyelesaian
masalah.
Kata Kunci : Analisis
Newman, Pemecahan Masalah, Gender
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan hal yang paling esensi dalam menentukan kualitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu, generasi muda yang ingin melihat kemajuan negaranya harus
menyadari pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan karena akan berimplikasi
terhadap kualitas sumber daya manusia. Fenomena yang dapat dilihat sekarang ini,
kondisi pendidikan Indonesia masih jauh dari harapan. Terlihat dari peringkat pendidikan dunia atau World Education Ranking yang diterbitkan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yakni
pendidikan Indonesia menempati urutan 57 dari 68 negara yang disurvei.
Hal ini menggambarkan adanya suatu masalah dalam proses pendidikan di Indonesia
yang membutuhkan solusi.
Kualitas
pendidikan sangat ditentukan oleh kegiatan proses pembelajaran, oleh karena itu kegiatan tersebut harus menjadi perhatian, mengingat masih seringnya terjadi
kesulitan-kesulitan yang dialami dikalangan mahasiswa terutama dalam
menyelesaikan atau memecahkan masalah-masalah, seperti masalah yang sering
dihadapi mahasiswa dalam belajar matematika ekonomi. Hal ini terjadi karena mata
kuliah matematika ekonomi merupakan mata kuliah yang membutuhkan pemodelan
terlebih dahulu. Kesulitan yang dialami siswa tersebut dapat meneyebabkan
kesalahan yang berkelanjutan, oleh karena itu dibutuhkan suatu solusi dalam
mengatasi masalah tersebut.
Dalam
proses pengajaran, Dosen hendaknya harus melakukan refleksi terhadap proses
pembelajarannya sehingga dapat membimbing atau memberikan umpan balik terhadap
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dan sebaiknya tidak
memberikan sanksi kepada mahasiswa apabila melakukan kesalahan. mahasiswa yang
aktif seharusnya diberikan kebebasan untuk berbuat kesalahan dalam memecahkan
masalah kemudian mendorong mahasiswa melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk
mengeksplorasi kesalahan-kesalahan mereka. Selain itu Dosen juga harus
memperhatikan faktor-faktor eksternal dalam memahami penyebab kesalahan yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang
diberikan seperti, motivasi belajar, kesiapan mahasiswa, kecerdasan-kecerdasan
tertentu, kurikulum, dan yang tidak kalah pentingnya adalah perbedaan gender.
Perbedaan gender menyebabkan perbedaan fisiologi dan mempengaruhi psikologi
belajar. Tentunya laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan dalam
proses pembelajaran, salah satunya adalah perbedaan cara memperoleh pengetahuan
matematis.
Menurut
Brandon (1985) perbedaan gander berpengaruh terhadap pembelajaran matematis dan
terjadi mulai dari usia sekolah dasar. Pendapat lain yaitu Santrock (2007:99)
menyatakan bahwa peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan memiliki
perbedaan terkait kemampuan matematisnya. Secara umum laki-laki memiliki daya
abstarksi yang sedikit lebih baik dibandingkan perempuan sehingga memungkinkan
kemampuan laki-laki lebih baik dibanding perempuan dalam bidang matematis
mengingat bidang tersebut memiliki kajian yang abstrak.
Kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika ekonomi
memberikan gambaran mengenai sejauh mana penguasaan mahasiswa terhadap materi
tersebut. Persoalan ini harus segera mendapatkan solusi dengan cara melakukan
analisis mengenai jenis kesalahan mahasiswa dan selanjutnya diupayakan untuk
menindaklanjuti untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga kesalahan yang sama
tidak terulang lagi.
Kemampuan
dosen untuk mengidentifikasi jenis kesalahan mahasiswa sangat dibutuhkan untuk
menunjang dosen dalam membantu mahasiswa mencapai kompetensi yang optimal.
Selain itu, pengetahuan dosen dalam mengidentifikasi kesalahan mahasiswa dapat
digunakan untu meminimalisir secara bertahap dan berkelanjutan
kesalahan-kesalahan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.
Berdasarkan
uraian diatas, persoalan mengenai jenis kesalahan mahasiswa baik laki-laki
maupun perempuan dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi merupakan hal
yang menarik sehingga peneliti mengkaji lebih lanjut mengenai jenis kesalahan
yang dialami baik mahasiswa laki-laki maupun mahasiswa perempuan dalam
menyelesaikan masalah matematika ekonomi.
TINJAUAN PUSTAKA
Kesalahan dalam Menyelesaikan
Masalah
Secara
etimologi kesalahan berasal dari kata “salah", yang berarti tidak benar,
gagal, keliru, menyimpang dari yang seharusnya, dan tidak mengenai sasaran. Sukirman
mengemukakan bahwa kesalahan adalah penyimpangan terhadap hal yang benar dan
sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental pada daerah tertentu.
Berdasarkan
definisi di atas dapat diasumsikan bahwa kesalahan merupakan suatu tindakan penyimpangan
atau kekeliruan atau tidak mengenai sasaran dari hal yang benar yang sifatnya
sistematis, konsisten, insidental pada daerah tertentu. Kesalahan yang bersifat
sistematis dan konsisten dipengaruhi oleh kemampuan individu, sedangkan yang
bersifat insidental bukan merupakan akibat rendahnya penguasaan terhadap suatu
materi.
Kesalahan
dalam proses belajar pun lazim terjadi, dan ini merupakan kekeliruan atau kegagalan dalam belajar yang
dapat berimplikasi terhadap prestasi belajar, sehingga kompetensi yang telah
ditetapkan tidak tercapai. Kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam proses
pembelajaran dapat ditunjukkan ketika mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang
umumnya disajikan dalam bentuk pemodelan matematika.
Soal
matematika ekonomi dapat disajikan dengan beberapa macam. Salah satunya adalah
soal cerita yang tentunya membutuhkan kemampuan memodelkan untuk
menyederhanakan masalah atau soal cerita tersebut. Menurut Abidin (1989), soal
cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. cerita yang
diungkapkan dapat merupakan masalah kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya.
Selanjutnya, Haji (1994) juga mengemukakan bahwa soal cerita dapat digunakan
untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam bidang kajiannya. Soal cerita
merupakan modifikasi dari soal-soal hitungan yang berkaitan dengan kenyataan
yang ada di lingkungan mahasiswa. Penyajian masalah dalam bentuk cerita
merupakan usaha menciptakan suatu cerita untuk menerapkan konsep yang sedang
dipelajari sesuai dengan pengalaman sehari-hari.
Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa soal cerita merupakan soal terapan
dari materi suatu materi dihubungkan dengan masalah sehari-hari, atau suatu
sistem susunan kalimat yang menyatakan sesuatu hal atau kejadian sehari-hari
dalam bentuk yang sesederhana mungkin, dengan kata lain soal cerita menggunakan
bahasa secara umum dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa matematika atau
model matematika.
Mahasiswa
diharapkan dapat menafsirkan kata-kata dalam soal cerita, melakukan kalkulasi,
dan menggunakan prosedur-prosedur relevan yang telah dipelajarinya. Soal cerita
melatih mahasiswa berpikir secara analisis, melatih kemampuan menggunakan tanda
operasi hitung, serta prinsip-prinsip atau rumus-rumus yang telah dipelajari.
Oleh karena itu, dalam menyelesaikan masalah diperlukan kemampuan-kemampuan
pemahaman masalah seperti kemampuan apa yang diketahui dari masalah, apa yang
ditanyakan dalam masalah, apa saja informasi yang diperlukan, bagaimana akan
menyelesaikan masalah. Hal ini menyebabkan soal cerita tergolong sebagai bentuk
soal yang sulit. Jika mahasiswa tidak mampu memahami masalah yang diberikan,
maka mahasiswa cenderung melakukan kesalahan-kesalahan ketika menyelesaikannya.
Jenis Kesalahan dalam Menyelesaikan
Masalah
Kesalahan
dalam menyelesaikan masalah matematika ekonomi ada beberapa tingkatan dan
jenisnya. Natcha Prakitipong (2006:114) dalam penelitiannya menerangkan bahwa
terdapat lima tingkatan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika, yaitu
1) reading Errors, yaitu kesalahan
membaca masalah, dimana mahasiswa salah membaca kalimat atau informasi penting
dalam soal; 2) reading comprehension
difficulty, yaitu kesalahan memahami makna informasi yang terkandung dalam
masalah; 3) transformation errors,
yaitu kesalahan transformasi, dimana mahasiswa salah memilih operasi atau
prosedur matematika yang sesuai; 3) weakness
in process skill, yaitu kelemahan perhitungan atau komputasi. Mahasiswa
yang mempunyai kelemahan perhitungan menggunakan kaidah atau aturan yang benar
tetapi melakukan kesalahan dalm perhitungan dan 4) Encoding errors, yaitu kesalahan penyimpulan. Mahasiswa yang
mengalami kesalahan penyimpulan akan salah dalam menyimpulkan jawaban dari
masalah atau tidak menuliskan jawaban dari masalah dalam bentuk yang
dikehendaki masalah.
Gender
Menurut
Kementerian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan anak (2011) gender
didefinisikan sebagai perbedaan peran, atribut, sikap tindak atau perilaku,
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat atau yang dianggap masyarakat
pantas untuk laki-laki dan perempuan. peran gander pada masa sekarang ini
bersifat dinamis dan kontemporer. Peran dan tanggung jawab serta relasi sosial
antara perempuan dan laki-laki dipelajari dan disosialisasikan sejak dini.
karena diperoleh dari pengalaman belajar, budaya atau kebiasaan yang dianut
secara turun temurun, perilaku itu mendapat legalisasi dari masyarakat sebagai
budaya setempat.
Gender
ini merupakan suatu sifat yang dijadikan dasar untuk membedakan antara
laki-laki dan perempuan dari segi kondidi sosial, perilaku, mentalis, dan aspek
nonbiologis lainnya. sedangkan perbedaan dalam perspektif anatomi biologis
dapat dilihat dari jenis kelamin atau sex.
Selanjutnya keterkaitan gender dengan pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran dikemukakan oleh Krutetski yakni terdapat perbedaan antara
laki-laki dan perempuan dalam belajar yang bersifat matematis antara lain: 1)
laki-laki memiliki keunggulan dalam penalaran sedangkan perempuan memiliki
keunggulan dalam ketepatan, kecermatan, dan keseksamaan berpikir; 2) laki-laki
memiliki kemampuan matematis dan mekanika yang lebih baik dari perempuan.
Pendapat
tersebut di atas menggambarkan bahwa laki-laki memiliki kemampuan yang lebih
baik dibandingkan perempuan dalam hal penalaran dan visual spacial, dan lebih mungkin mengerjakan dengan benar dalam
memecahkan masalah non konvensional menggunakan estimasi logis tetapi keunggulan perempuan dibandingkan
laki-laki adalah dari aspek efektifitasnyan dan kemampuan verbal serta lebih mungkin mengerjakan dengan benar dalam
memecahkan masalah konvensional
menggunakan strategi algoritma.
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Peneliti
ini dilaksanakan di STAIN Watampone yang beralamatkan di Jl. Hoscokroaminoto,
Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada Semester genap tahun ajaran 2015/2016. Adapun tahapan
yang dilalui meliputi
Tahap Persiapan
1) Mengkaji
teori tentang kesalahan mahasiswa laki-laki dan perempuan, masalah matematika
ekonomi dengan solusinya
2) Melakukan
Observasi awal untuk mendapat gambaran di lapangan mengenai kesalahan mahasiswa
3) Menyiapkan
instrumen yang sudah divalidasi sebelumnya.
Tahap Pengumpulan Data
1) Memilih
Subjek penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dikoreksi kemudian
dikelompokkan ke dalam kategori mahasiswa berkemampuan tinggi, sedang dan
rendah. Selanjutnya, diambil perwakilan dari laki-laki dan perempuan pada
setiap kategori pengelompokkan secara proporsional agar subjek yang terpilih
dapat merepresentasikan keseluruhan kategori.
2) Subjek
yang memenuhi kriteria pemilihan diberi kesempatan menyelesaikan masalah
matematika ekonomi
3) Melakukan
wawancara berbasis tugas dengan didasari hasil pekerjaan mahasiswa
Analisis data
1) Tahap
reduksi yakni merangkum data yang diperoleh kemudian memfokuskan pada hal-hal
yang esensi berkaitan dengan masalah untuk mencari pola dan tema pokok
2) Tahap
penyajia yakni mengorganisasikan atau mengklasifikasikan ke dalam fokus
kesalahan mahasiswa dalam memecahkan masalah sehingga tergambar
kesalahan-kesalahan mahasiswa selama proses pemecahan masalah berdasarkan
perbedaan gender.
3) Tahap
kesimpulan atau verifikasi data, yakni melakukan penyimpulan terhadap hasil
temuan yang telah direkduksi dan diklasifikasikan.
Jenis Penelitian dan Subjek
Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif (Studi kasus). Pada
penelitian ini, dilakukan analisis kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah matematika ekonomi berdasarkan gender. Selain itu, Penelitian ini
ditujukan untuk menggambarkan suatu fenomena atau keadaan yang terjadi di
lapangan. Hasil penelitian ini tidak dapat di generalisasikan atau hanya
berlaku pada subjek penelitian saja.
Subjek
penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi Syariah Kelompok 4 Semester 2 pada
tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Adapun teknik yang digunakan dalam
pengambilan subjek penelitian adalah purposive
sampling, yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tertentu dalam hal mendapatkan data mengenai jenis kesalahan siswa berdasarkan
gender dalam menyelesaikan masalah.
Tabel 1
Kriteria
Pengelompokkan Kategori Siswa
No
|
Kategori
Mahasiswa
|
Jumlah
Mahasiswa
|
Batas
Nilai
|
1
|
Tinggi
|
6
|
Nilai
|
2
|
Sedang
|
16
|
50,27
|
3
|
Rendah
|
4
|
Nilai < 50,27
|
Tabel 2
Hasil
Pamilihan Subjek Penelitian
No
|
Inisial
|
Gender
|
Kategori
Kelompok
|
1
|
WL
|
Perempuan
|
Tinggi
|
2
|
AR
|
Laki-Laki
|
Tinggi
|
3
|
MS
|
Perempuan
|
Sedang
|
4
|
RK
|
Laki-Laki
|
Sedang
|
5
|
NR
|
Perempuan
|
Rendah
|
6
|
IR
|
Laki-Laki
|
Rendah
|
Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara melalui percakapan secara langsung antara
peneliti dan subjek penelitian. Metode wawancara yang digunakan adalah berbasis
tugas, dengan berdasar pada pedoman wawancara yang berisi tugas dan
pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk mengetahui secara mendalam kesalahan yang
dilakukan oleh mahasiswa baik laki-laki maupun mahasiswa perempuan. selain itu,
wawancara yang dilakukan juga bertujuan menggali informasi mengenai jenis
kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa.
Instrumen Penelitian
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini terbagi 2 yaitu instrumen utama dan
instrumen pendukung. Instrumen utama adalah peneliti karena berperan sebagai
perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis dan penafsir hasil analisis.
pengambilan data melalui instrumen utama adalah dengan cara berkomunikasi
langsung dengan subjek penelitian dan mengobservasi segala fenomena yang
terjadi pada saat subjek menyelesaiakan soal atau masalah yang diberikan.
Sedangkan instrument pendukung berupa lembar soal uraian yang memuat
masalah-masalah terkait penerapan matemtika dalam bidang ekonomi. tujuan
instrumen ini adalah untuk mendeskripsikan jenis kesalahan mahasiswa laki-laki
dan mahasiswa perempuan dalam penyelesaian masalah.
Instrument
pendukung yang kedua adalah pedoman wawancara yang dibuat sebagai alat
pendukung dalam pengambilan data lapangan. Pedoman ini merupakan acuan yang
dibuat dalam melaksanakan wawancara kepada subjek penelitian pada saat tes
tertulis dilaksanakan. Pedoman ini bersifat semi terstruktur dengan
pertanyaan-pertanyaan terbuka agar mahasiswa tidak merasa diarahkan pada suatu
jawaban. Mahasiswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengeksplorasi
ide-idenya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Pertanyaan-pertanyaan
dalam instrument pendukung dikembangkan sendiri oleh peneliti
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis data merupakan tahapan untuk mecarai dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh baik dari hasil tes tertulis maupun dari hasil wawancara
serta dokumentasi yang lainnya. Teknik analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini, berbeda dengan teknik analisis data pada penelitian kuantitatif
dimana pada peneltian ini dilakukan dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit yang penting dan diakhiri dengan
penarikan kesimpulan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mencatat
kembali transkrip data hasil rekaman yang berdasarkan pada jawaban yang telah
dituliskan mahasiswa;
2. Menelaah
seluruh data baik yang bersumber dari hasil pekerjaan mahasiswa maupun hasil
wawancara
3. Melakukan
reduksi data dengan memilih dan memilah data-data yang penting dan
menghilangkan data-data yang tidak relevan
a. Reduksi
hasil wawancara berbasis tugas berupa transkrip percakapan dengan subjek,
percakapan yang menunjukkan kesalahan subjek diambil sebagai data;
b. Reduksi
hasil pekerjaan dengan mengambil bagian-bagian yang menunjukkan kesalahan yang
telah dilakukan mahasiswa;
4. Mengkoding
Data diperoleh langsung
dari subjek melalui komunikasi langsung dan lembar jawaban tertulis. setelah
terkumpul dan ditelaah, selanjutnya dilakukan identifikasi kesalahan-keslahan
kemudian digolongkan ke dalam jenis kesalahan berdasarkan kesalahan Newman yang
meliputi kesalahan membaca. kesalahan pemahaman, kesalan transformasi, kesalahn
proses penyelesaian, dan kesalahan proses akhir
5. Menganalisis
dan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah matematika ekonomi, kemudian mengidentifikasi keslahan
yang dilakukan subjek selama proses pemecahan masalah.
6. Melakukan
penafsiran data dengan memverifikasi data yang terkumpul. kesimpulan yang
diambil dari hasil verifikasi tersebut bisa bersifat tentatif atau kesimpulan
akhir
7. Melakukan
konfrontir dengan subjek penelitian untuk mengkonfirmasi ulang sebelum
kesimpulan tetap diambil
PEMBAHASAN
Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa
Laki-laki
Secara
umum jenis kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa laki-laki berdasarkan
penelitian ini, baik yang memiliki kategori kemampuan tinggi, kemampuan sedang,
dan kemampuan rendah adalah kesalahan transformasi, kesalahan proses
penyelesaian, dan kesalahan penentuan akhir jawaban. Secara garis besar
diuraikan sebagai berikut
Kesalahan transformasi
pada
umumnya kesalahan transformasi yang dialami mahasiswa karena adanya kekeliruan
dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian, dimana sebagian mahasiswa tidak
memahami hirarkis atau tahapan-tahapan yang harus didahulukan. Selain itu
kesalahan juga terlihat pada saat penentuan rumus yang digunakan.
Kesalahan proses penyelesaian
Kesalahan
dalam proses penyeselesaian umumnya terjadi pada diakhir proses. kesalahan-kesalahan
yang dominan terjadi antara lain kesalahan operasi matematikanya, dan biasanya
juga terjadi kesalahan sistematika. Hal ini terjadi dikarenakan mahasiswa
kurang teliti, kurang cermat dan tergesah-gesah dalam proses penyelsaian.
Kesalahan akhir penyelesaian
Implikasi
dari kesalahan penyelesaian sebelumnya adalah terjadinya kesalahan pada
penentuan akhir penyelesaian. Jadi faktor determinan kesalahan penentuan akhir
yang dilakukan oleh mahasiswa adalah kesalahan-kesalahan yang terjadi
sebelumnya. selain itu, terdapat kecenderungan kesalahan juga terjadi karena
tidak memberikan kesimpulan akhir atau interpretasi.
Pemahaman mahasiswa laki-laki yang
masih kurang merupakan faktor yang paling mendasar penyebab terjadinya kesalahan
berdasarkan analisis Newman. Hal ini menyebabkan mahasiswa mengalami kesalahan
transformasi diamana kecenderungan mahasiswa dalam menentukan formulasi atau
rumus salah. Akibat dari kesalahan tersebut berimplikasi terhadap proses
selanjutnya yakni terjadi kesalahan dalam proses penyelesaian dan akhirnya
kesalahan pun terjadi dalam menentukan jawaban akhir. Selanjutnya, mahasiswa
laki-laki lebih cenderung menggunakan estimasi logis dalam memecahkan masalah
non konvensional, sehingga mahasiswa tersebut banyak mengalami kesalahan dalam
menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah. temuan ini relevan dengan
Gallagher (2000) yang menyatakan bahwa perbedaan mendasar dari gender terdapat
pada pola keberhasilan dan strategi yang digunakan.
Jenis Kesalahan yang dilakukan
Mahasiswa Perempuan
Berdasarkan
hasil analisis diperoleh gambaran bahwa mahasiswa perempuan pun mengalami
kesalahan berdasarkan analisis Newman. Secara garis besar kesalahan-kesalahan
yang banyak dilakukan oleh mahasiswa perempuan baik yang berkemampuan tinggi,
rendah, dan sedang adalah kesalahan pemahaman, kesalahan transformasi,
kesalahan proses penyelesaian. berikut uraian jenis kesalahan-kesalahan
tersebut di atas yang dilakukan oleh mahasiswa
Kesalahan pemahaman
Kesalahan
pemahaman terjadi cenderung disebabkan karena kesalahan mahasiswa dalam
memodelkan suatu masalah kedalam bentuk yang lebih sederhana seperti kesalahan
dalam menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang
diberikan. Akibat kesalahan ini menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam menyelesaikan
persoalan karena pemodelan kedalam bentuk matematis merupakan hal mendasar
dalam menyelesaiakan masalah-masalah pada mata kuliah matematika ekonomi.
Kesalahan transformasi
Tidak
berbeda dengan kesalahan yang dilakukan mahasiswa laki-laki, mahasiswa perempuan
pun melakukan kesalahan transformasi disbebabkan pemilihan rumus yang tidak
tepat. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman konsep mahasiswa masih sangat
kurang terhadap mata kuliah matematika ekonmi.
Kesalahan proses penyelesaian
Kesalahan
proses penyelesaian yang dialami oleh mahasiswa perempuan dominan disebabkan
karena adanya kesalahan operasi matematika seperti perkalian, dan pembagian.
Kesalahan ini terjadi karena beberapa mahasiswa kurang teliti dan kurang cermat
dalam mengoperasikan bilangan, selain itu sebagian mahasiswa pun tidak memahami
konsep dasar operasi matematika.
Kesalahan akhir penyelesaian
Tidak
dapat dipungkiri bahwa faktor dominan kesalahan penentuan akhir penyelesaian
adalah kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya seperti kesalahan
transformasi dan kesalahan proses penyelesaian. Hasil analisis menunjukkan faktor
tersebut berperan besar terhadap kesalahan akhir penyelesaian yang dialami
mahasiswa perempuan. Namun selain faktor tersebut, terdapat juga hal-hal yang
lain menyebabkan terjadinya kesalahan akhir penyelesaian antara lain mahasiswa
tidak menginterpretasikan hasil perhitungan yang diperoleh padahal proses itu
sangat penting untuk memberikan pemaknaan terhadap masalah yang diselesaikan.
Pemahaman mahasiswa perempuan dalam
menentukan rumus yang masih kurang merupakan faktor yang paling mendasar
penyebab terjadinya kesalahan berdasarkan analisis Newman. Mahasiswa perempuan
lebih banyak mengalami kesalahan dalam menentukan rumus yang tepat untuk
menentukan jawaban dari masing-masing masalah matematika ekonomi. Hal ini
disebabkan kemampuan penalaran yang kurang padahal masalah yang diberikan
membutuhkan analisis yang melibatkan kemampuan bernalar. Fenomena ini sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh Kartini (1989) dimana perempuan lebih
berorientasi pada hal-hal yang konkrit, praktis, dan personal sedangkan hal-hal
yang bersifat abstrak dan intelektual cenderung dimiliki laki-laki.
Secara umum hasil analisis
deskriptif menunjukkan bahwa persentae mahasiswa perempuan melakukan kesalahan
lebih besar dibandingkan mahasiswa laki-laki, begitupun banyaknya jenis
kesalahan yang dilakukan mahasiswa perempuan lebih banyak dibandingkan jenis
kesalahan yang dilakukan mahasiswa laki-laki, karena mahasiswa perempuan banyak
mengalami kesalahan pada jenis kesalahan comprehension
atau kesalahan pemahaman sedangkan pada mahasiswa laki-laki tidak banyak
ditemukan. Hal ini menggambarkan bahwa subjek laki-laki atau mahasiswa
laki-laki sedikit lebih unggul dalam menyelesaiakn persoalan-persoalan pada
mata kuliah matematika ekonomi. hal ini sejalan dengan teori sebelumnya yang
dikemukakan oleh Santrock (2007) bahwa seorang laki-laki memiliki kemampuan
matematis sedikit lebih baik dibandingkan perempuan.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Proporsi
kesalahan yang dilakukan mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan hampir
sama, namun mahasiswa perempuan sedikit lebih banyak mengalami kesalahan pada
bagian comprehension (kesalahan
pemahaman) dibandingkan mahasiswa laki-laki. Berdasarkan analisis lebih lanjut
hal tersebut terjadi karena mahasiswa laki-laki memiliki kemampuan penalaran
yang sedikit lebih unggul dibandingkan mahasiswa perempuan, sementara kemampuan
tersebut sangat dibutuhkan dalam memahami masalah pada materi matematika ekonomi.
2. Jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan
oleh mahasiswa baik mahasiswa perempuan maupun mahasiswa laki-laki adalah
kesalahan transformasi yakni kesalahan dalam menentukan rumus yang cocok
digunakan dalam penyelesaian masalah.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan penelitian, disarankan kepada Dosen atau tenaga pendidik lainnya
agar memperhatikan beberapa hal berikut untuk mengurangi permasalahan
pendidikan:
1. Jenis
kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan
adalah jenis keslahan transformasi oleh karena itu diharapkan kepada Dosen atau
tenaga pendidik yang lainnya mampu menekankan pemahaman konsep kepada setiap
mahasiswa agar dapat meminimalisasi kesalahan tersebut, karena dengan memahami
konsep dasar dari masalah yang diberikan, mahasiswa setidaknya akan terhidar
dari jenis kesalahan tersebut. Selain itu dibutuhkan banyak latihan memodelkan
masalah-masalah dalam bentuk matematis
2. Bagi
peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya mengembangkan
dengan melakukan penelitian pada subjek yang bervariasi
Daftar Pustaka
Brandon, P.,
Newton, B.J., and Hammond,O.W. 1985. The Superiority of Girls over Boys in
Mathematics Achievment in Hawaii. Paper presented at annual meeting of
American Educational Research Association.
Departemen
Pendidikan Vermont.2007. Vermont Elementary and Middle Level Mathematic
Problem Solving Assessment Guide. http://education.verment.gov/new/pdfdoc/pgmcurriculum/mathematics/resources/elementary_middle_guide.pdf
. diakses 15 Oktober 2011
Keitel,
Christine. 1998. Social Justice and Mathematics Education Gender, Class, Ethnicity
and the Politics of Schooling. Berlin: Freie Universität Berlin
Lestari, N.D.F.
2010. Profil Pemecahan Masalah Matematika Open-Ended Siswa Kelas V Sekolah
Dasar Ditinjau dari Perbedaan Gender dan Kemampuan Matematika. Tesis.
Surabaya: Unesa
Maccoby, E.E
& Jacklin, C.N. 1974. The Psychology of Sex Differences. Stanford:Stanford
University Miles dan Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif.
Jakarta : UI press
Moleong,
Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD). http://edupost.id/internasional/pendidikan-indonesia-berada-di-peringkat-ke-57-dunia-versi-oecd/. Diakses 2
Januari 2017
Rindyana,
Bunga Suci Bintari dan Chandra, Tjang Daniel. 2012. “Analisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Berdasarkan Analisis Newman.” Jurnal online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar