PENGARUH MINAT
DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR STATISTIKA DESKRIPTIF PRODI EKONOMI SYARIAH STAIN
WATAMPONE
RAHMA HIDAYATI DARWIS
E-mail: rahma_darwis@yahoo.com
Abstract: The
research design used is the type of ex post facto research that is
correlational conducted in Watampone STAIN which aims to determine the
influence of interest and creativity of learning to the learning result of the
student's Descriptive Statistics. Research sampling will use random sampling
technique or random class with 30 people. Technique of data retrieval is done
with three variable of research that is Descriptive Statistic Learning Result,
Interest Learning and Creativity Learning. Statistical techniques used to
process data research results are descriptive statistics techniques and
techniques of inferential analysis. From the data collected and then analyzed
quantitatively.
The results obtained after the analysis is known that: Student
interest influences on learning outcomes Statistics Descriptive students, Student
learning creativity influences on student achievement Statistics Descriptive
students, Interest and Creativity learn students positively affect the learning
outcomes Statistics Descriptive students. Results of testing the first
hypothesis with t test obtained t count value 4.392> t table 1.669. Results
of testing the second hypothesis with t test obtained t count 3.102> t table
1.669. Results of testing the third hypothesis by looking at the probability
value is smaller than α = 0.05 then H0 is rejected. Based on the results of
this study concluded that the interest and creativity of learning have a
positive and significant impact on student learning outcomes.
Keywords: Learning Outcomes,
Interest and Creativity learning models
PENGARUH MINAT
DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR STATISTIKA DESKRIPTIF PRODI EKONOMI SYARIAH STAIN
WATAMPONE
RAHMA HIDAYATI DARWIS
E-mail: rahma_darwis@yahoo.com
Abstrak: Desain
penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian ex post facto yang bersifat korelasional yang dilaksanakan di STAIN
Watampone
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat dan kreativitas belajar
terhadap hasil belajar Statistika Deskriptif mahasiswa. Pengambilan sampel
penelitian akan menggunakan teknik random
sampling atau secara acak kelas dengan jumlah 30 orang. Teknik pengambilan
data dilakukan dengan tiga variabel penelitian yaitu Hasil Belajar Statistika
Deskriptif, Minat Belajar dan Kreativitas Belajar. Teknik statistik yang
digunakan untuk mengolah data hasil penelitian adalah teknik Statistika
Deskriptif dan teknik analisis inferensial. Dari data yang terkumpul kemudian
di analisis secara kuantitatif.
Hasil
yang diperoleh setelah di analisis diketahui bahwa: Minat
belajar mahasiswa berpengaruh terhadap hasil belajar Statistika Deskriptif mahasiswa,
Kreativitas belajar mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi belajar Statistika
Deskriptif mahasiswa, Minat dan Kreativitas belajar mahasiswa berpengaruh
positif terhadap hasil belajar Statistika Deskriptif mahasiswa. Hasil pengujian
hipotesis pertama dengan uji t memperoleh nilai t hitung 4,392 > t table
1,669. Hasil pengujian hipotesis kedua dengan uji t memperoleh nilai t hitung
3,102 > t table 1,669. Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan melihat nilai
probabilitas yang lebih kecil dari α = 0,05 makaH0 ditolak. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut menyimpulkan bahwa minat dan kreativitas belajar
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
Kata kunci: Hasil Belajar, model pembelajaran Minat dan Kreativitas
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting
dalam kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainnya.
Dilihat dari segi keberadaannya, maka dapat dikatakan bahwa pendidikan ada
sejak adanya manusia. Orang tua mendidik anak-anak mereka dengan harapan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai cara antara lain ada yang
membutuhkan bimbingan untuk membentuk kepribadiannya. Setiap aspek kehidupan
manusia baik secara pribadi, kelompok, keluarga maupun dalam berbangsa dan
bernegara, pendidikan wajib dilaksanakan dan tidak berlebihan kiranya jika
dikatakan pada pendidikanlah tergantung nasib dan masa depan bangsa kita.
Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual dan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mencapai hal
tersebut maka perlu terus disempurnakan sistem pendidikan nasional, pembangunan
pendidikan yang menitik beratkan peningkatan mutu setiap jenis dan jenjang
pendidikan dengan perluasan kesempatan belajar.
Salah satu mata kuliah
yang dianggap penting dalam mencapai tujuan pendidikan adalah pelajaran
matematika. Karena matematika merupakan sarana logis analisis dan sistematis,
bahkan matematikan merupakan sarana pembentuk intelektual.
Berhasil tidaknya mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari
hasil yang dicapainya. Dalam belajar mahasiswa dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa antara lain kreativitas dan minat.
Minat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan mahasiswa dalam belajar
bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat, maka mahasiswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya demikian pula sebaliknya minat akan mendorong mahasiswa untuk belajar
dengan baik, hal ini sejalan dengan pendapat Slameto bahwa: “Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan
minat, mahasiswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena
tidak ada daya tariknya, ia segan-segan untuk belajar dan tidak memperoleh
kepuasan dari pelajaran tersebut.’’Sedangkan kreativitas dibutuhkan untuk
melatih mahasiswa berpikirat
divergen. Pemikiran divergen sangat penting bagi mahasiswa karena dalam menyelesaikan
masalah, mahasiswa
dapat menempuh cara-cara yang lebih kreatif. Oleh karena itu, minat dan
kreativitas berpengaruh terhadap sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi
belajar selanjutnya sekaligus mempengaruhi minat-minat baru yang pada dasarnya
membantu mahasiswa
melihat hubungan antara materi yang dipelajari dengan dirinya sebagai individu
maupun dengan materi-materi lain dan melihat kegunaannya bagi mahasiswa yang akan datang.
Hal ini merupakan suatu proses yang menimbulka kreativitas mahasiswa dalam belajar
yang juga tak kalah pentingnya dalam proses belajar, khususnya dalam belajar
matematika.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas penulis berupaya mengetahui mencoba
meneliti tentang “Pengaruh Minat dan Kreativitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
Statistika Deskriptif mahasiswa Prodi
Ekonomi Syariah.’’
HIPOTESIS PENELITIAN
1. Terdapat
pengaruh yang positif antara minat mahasiswa
terhadap hasil belajar Statistika Deskriptif mahasiswa STAIN Watampone.
2. Terdapat
pengaruh yang positif antara kreativitas belajar mahasiswa terhadap hasil belajar Statistika
Deskriptif mahasiswa
STAIN Watampone.
3. Terdapat
pengaruh yang signifikan antara minat dan krativitas belajar mahasiswa terhadap hasil belajar
Statistika Deskriptif mahasiswa
STAIN Watampone.
Dengan
hipotesis statistik sebagai berikut:
1)
H0 : β 1 ≤
0 dan H1 : β
1 > 0
2)
H0 : β 2 ≤ 0 dan H1 : β2 > 0
3)
H0 : β 1 = β 2 = 0 dan H1 : β 1 ≠ β 2 ≠ 0
METODE
PENELITIAN
Sifat dan Jenis
penelitian
Penelitian ini adalah jenis
penelitian ex post facto yang bersifat
korelasional.Variabel yang diteliti adala dua variabel bebas yaitu minat (X1)
dan kreafitas belajar (X2) serta satu variabel terikat yaitu hasil
belajar Statistika Deskriptif (Y).
Desain hubungan antar variabel
penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
X1
|
X2
|
Y
|
Gambar 1:
Desain Penelitian
Tempat dan Waktu
Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan
di STAIN Watampone tahun ajaran 2015/2016
Semester Ganjil.
Populasi dan Sampel
Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiwa Ekis 3 dan ekis 4 semester 2
tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan sampel penelitian akan menggunakan
teknik random sampling, yaitu memilih
sampel penelitian secara acak
Teknik
Pengumpulan Data
Penelitian ini memuat
tiga variabel penelitian yaitu hasil belajar Statistika Deskriptif, minat
belajar dan kreativitas belajar. Masing-masing
variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan instrumen yang berbeda. Untuk mengukur hasi
belajar mahasiswa digunakan data perimer dengan
memberikan tes hasil belajar mata kuliah
Statistika Deskriptif. Minat belajar mahasiswa
diukur dengan menggunakan angket minat belajar yang suda baku terdiri dari 24
item pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Kreativitas belajar diukur
dengan meggunakan angket kreativitas. Jumla item pertanyaan sebanyak 30 item.
Teknik Analisis Data
Teknik statistik yang
digunakan untuk mengolah data hasil penelitian adalah teknik Statistika
Deskriptif dan teknik analisis inferensial. Tenik Statistika Deskriptif digunakan untuk tiap variabel, untuk
keperluan ini digunakan tabel distribusi frekuensi, persentase ratar-rata, dan
standar deviasi. Dengan pengkategorian nilai-nilai dari setiap variabel yang diperoleh
responden berdasarkan Penerapan Acuan
Normal (PAN) yang dibagi dalam lima kategori yaitu sangat tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah.
Untuk menkategorikan hasil belajar Statistika
Deskriptif untuk
kedua perlakuan diperlakukan sekala lima (Arikunto, 2009:245) sebagai berikut:
Tabel 1 Teknik Pengkategorisasian
Nilai
|
Kategori
|
80 – 100
|
Sangat Tinggi
|
66 – 79
|
Tinggi
|
56 – 65
|
Sedang
|
40 – 55
|
Rendah
|
0 – 39
|
Sangat Rendah
|
Teknik
statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, dalam hal ini digunakan analisis
regresi lincer berganda setela uji prasyrat yaitu: (1) Asumsi eksistensi, (2)
Asumsi kebebasan
(independency),(3) Asumsi Kelinearan, (4) Asumsi Kehomogenan
(homocedasticity), (5) Asunsi distribusi normal, dan (6) Asumsi multikolinearitas
(colinearity).
1. Uji
Prasyrat Analisis
a)
Asumsi eksistensi.Untuk setiap kombinasi
khusus nilai-nilai tiap dari peubah bebes (dasar) X1,X2...,Xk,Y adalah peubah acak
(univariante) dengan distribusi
peluang tertentu yang mempunyai nilai rata-rata dan fariansi terhingga. Uji
eksistensi ini dilakukan dengan melihat nilai mean residual pada resdual
statistik, apabila mean residualnya = 0,
asumsi eksistensi terpenuhi (Tiro 2009:99).
b)
Asumsi kebebasan (independency). Nilai-nilai Y adalah hasil pengamatan yang bebas
statistis antara yag satu dengan yang lainnya (Tiro 2002:99). Uji independency
betujuan menguji apakah dalam model regresilinier ada korelasi antar error satu dengan error yang lainnya.Gejala independency dapat dideteksi dengan
menggunakan uji Durbin Waston (DW) pada output model sumary. Ketentuan jika -2 < DW < 2 berarti tidak
terjadi autokorelai dengan kata lain asumsi independensi terpenuhi (sukestiarno
dalam suciati dkk 2009).
c)
Asumsi kelineran. Nilai rata-rata Y,
Y│X, adalah sebua fungsi garis lurus dari x;
yakni jika titik-titik yang menyatakan nilai rata-rata
Y│X yang berbeda dihubungkan,diperoleh garis lurus
(Tiroar 2002:99). Uji kelineran berdasarkan output pengolahan data dngan SPSS.
Jika nilai sig pada output ANOVA lebi dari
(0,05) maka persamaan
regresi tidak leniear (Trihendradi 2006:157).
d)
Asumsi kehomogenan (homocedasticty). Variasi Y sama untuk setiap kombinasi tertentu
dari X1,X2,...,Xk, yakni σ2Y│x1,x2,…xk ≡
Ѵ ɑr
(Y│X1,X2,…Xk)
≡ σ (Tiro 2009:99). Asumsi ini berguna untuk
menguji apakah varian nilai Y sama (homogen) untuk setiap variabel X. Penguji homocdasticity dilakukan dengan melaihat
hasil pengujian homogenety pada output SPSS. Jika probabilitas atau signifikan
> 0,05, maka asumsi homogenety terpenuhi. Jika probablitas atau signifikan
< 0,05, maka homogenety tidak terpenuhi.
e)
Asumsi distribusu normal. Untuk setiap
nilai kombinasi tertentu X1,X2,...,
Xk, Y mempunyai distribusi normal (Tiro 2002:100). Uji asumsi
ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
pada output SPSS dengan tingkat sig ≥
0,05, berarti variabel berdistribusi normal.
f)
Asumsi
Multikoliniearitas
(Kolinearity). Untuk menguji apakah
tidak terdapat korelasi antara variabel-variabel bebas (Toro 2002 :183).
Untuk colinearity dapat dilakukan dengan melihat nilai variance inflansi
factor (VIF) dan tolerance pada output coefficients (output (SPSS). Multikoinearritas terjadi jika VIF
berada diatas 10 dan nilai tolerance diatas 1 (Sukestiyarno dalam Suciati dkk,
2009).
2. Analisis Regresi Linear Ganda
Uji
statistik linear berganda (Mutiple
Regression) digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan lebih
dari dua variabel melalui koefisien regresinya. Model Regresi Ganda (Multiple) sebagai berikut:
Y = β0
+ β1X1 + β2X2 + … + βkXk
+ ε
Dengan fungsi taksiran:
Ŷ
= b0 + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y
= Hasil Belajar Matematika
Ŷ
= Nilai Taksiran dari hasil belajar (Y)
X1
= Varibel minat belajar
X2
= Variabel kreativitas belajar
b0
= intercept konstanta
b1
dan b2 = koefisien
regresi
Untuk
uji statistic bagi koefisien regresi yang serentak atau bersama-sama
mempengaruhi Y, uji ini menggunakan
statistik F, dengan bantuan sofwere
SPSS
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi
Hasil Penelitian
Bagian ini menyajikan hasil analisis deskriptif dengan variable terikat
hasil belajar dan variabel bebas yakni minat belajar dan kreativitas mahasiswa.
Penyajian data dala bentuk tabel distribusi frekuensi yang dilengkapi dengan
interpretasi data. Hasil analisis deskriptif skor hasil belajar mahasiswa tahun akademik 2015/2016 dapat dilihat
pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 Statistika Deskriptif Skor Hasil Belajar
Statistik
|
Hasil Belajar (Y)
|
Sampel
|
30
|
Mean
|
75,87
|
Median
|
75
|
Modus
|
75
|
Standar Deviasi
|
6,95
|
Variansi
|
48,33
|
Range
|
27
|
Minimum
|
63
|
Maksimum
|
90
|
Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar mahasiswa sebesar 75,87 berarti sebesar 84,30%
dari skor maksimal. Dari pengolahan data diperoleh ukuran tendensi sentral yang lain
seperti median sebesar 75, modus sebesar 75, standar deviasi (simpangan baku) sebesar 6,95,
dan dengan nilai maksimum 90 dan nilai minimum 63.
Data hasil penelitian
selanjutnya disajikan dalam daftar distribusi frekuensi dengan 5 kategori.
Kecenderungan penyebaran distribusi frekuensi skor hasil belajar mahasiswa seperti pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar
Interval
|
Kategori
|
Frekuensi
|
Persen (%)
|
80 – 100
|
Sangat Tinggi
|
6
|
20
|
66 – 79
|
Tinggi
|
20
|
70
|
56 – 65
|
Sedang
|
3
|
10
|
40 – 55
|
Rendah
|
0
|
0
|
0 – 39
|
Sangat Rendah
|
0
|
0
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Dari
Tabel 3 diketahui bahwa 20% mahasiswa berada dalam
kategori sangat tinggi,
70% mahasiswa
berada dalam kategori tinggi,
10% mahasiswa berada dalam
kategori sedang, sehingga ferekuensi terbanyak berada pada kategori tinggi dan
frekuensi terendah berada pada kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum hasil belajar
mahasiswa berada dalam kategori “Tinggi”.
Hasil analisis
deskriptif skor minat belajar mahasiswadapat dilihat pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4 Statistika Deskriptif Skor minat Belajar
Statistik
|
Hasil
Belajar (Y)
|
Sampel
|
30
|
Mean
|
85,17
|
Median
|
85
|
Modus
|
72
|
Standar Deviasi
|
7,46
|
Variansi
|
55,66
|
Range
|
27
|
Minimum
|
72
|
Maksimum
|
99
|
Dari
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata skor minat belajar mahasiswa sebesar 85,17 berarti sebesar 86,03%
dari skor maksimal. Dari pengolahan data diperoleh ukuran tendensi sentral yang lain
seperti median sebesar 85, modus sebesar 72, standar deviasi (simpangan baku) sebesar 7,46,
dengan nilai maksimum 99 dan nilai minimum 72. Data
hasil penelitian selanjutnya disajikan dalam daftar distribusi frekuensi dengan
5 kategori. Kecenderungan penyebaran distribusi frekuensi skor minat belajar mahasiswa
seperti pada Tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Skor Minat
Interval
|
Kategori
|
Frekuensi
|
Persen (%)
|
96 – 120
|
Sangat Tinggi
|
3
|
10
|
79 – 79
|
Tinggi
|
20
|
66,67
|
67 – 78
|
Sedang
|
7
|
23,33
|
48 – 66
|
Rendah
|
0
|
0
|
0 – 47
|
Sangat Rendah
|
0
|
0
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Dari Tabel 5 diketahui bahwa 010% mahasiswa berada dalam
kategori sangat tinggi,
66,67% mahasiswa berada dalam
kategori tinggi,
23,33% mahasiswa berada dalam
kategori sedang, sehingga ferekuensi terbanyak berada pada kategori tinggi dan
frekuensi terendah berada pada kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum minat mahasiswa berada dalam kategori “Tinggi”. Hasil analisis deskriptif skor kreativitas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Statistika Deskriptif
Skor kreativitas Belajar
Statistik
|
Hasil
Belajar (Y)
|
Sampel
|
30
|
Mean
|
91,93
|
Median
|
91
|
Modus
|
97
|
Standar
Deviasi
|
8,79
|
Variansi
|
77,38
|
Range
|
44
|
Minimum
|
76
|
Maksimum
|
120
|
Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata skor kreativitas belajar mahasiswa sebesar 91,93 berarti sebesar 76,61%
dari skor maksimal. Dari pengolahan data diperoleh ukuran tendensi sentral yang lain
seperti median sebesar 91, modus sebesar 97, standar deviasi (simpangan baku) sebesar 8,79,
dengan nilai maksimum 120 dan nilai minimum 76.
Data hasil
penelitian selanjutnya disajikan dalam daftar distribusi frekuensi dengan 5
kategori. Kecenderungan penyebaran distribusi frekuensi skor kreativitas belajar mahasiswa seperti pada Tabel 6 di bawah ini:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Skor kreativitas
Interval
|
Kategori
|
Frekuensi
|
Persen (%)
|
120 – 150
|
Sangat Tinggi
|
4
|
13,33
|
99 – 119
|
Tinggi
|
21
|
70
|
84 – 98
|
Sedang
|
4
|
13,33
|
60 – 83
|
Rendah
|
1
|
3,34
|
0 – 59
|
Sangat Rendah
|
0
|
0
|
Jumlah
|
40
|
100
|
Dari
Tabel 4.6 diketahui bahwa 13,33% mahasiswa berada dalam
kategori sangat tinggi,
70% mahasiswa berada dalam
kategori tinggi,
13,33% mahasiswa berada dalam
kategori sedang, 3,34%
mahasiswa berada dalam
kategori rendah,
sehingga ferekuensi terbanyak berada pada kategori tinggi dan frekuensi terendah
berada pada kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum kreativitas
mahasiswa berada dalam kategori “Tinggi”.
Pengujian
Persyaratan Analisis Regresi
Analisi regresi linear ganda
variabel bebas minat
(X1) dan kreativitas
belajar (X2) dan variabel terikat hasil belajar Statistika Deskriptif mahasiswa (Y). Analisisnya
sebagai berikut:
a. Uji
eksistensi
Uji eksistensi ini
dilakukan dengan melihat nilai mean
residual pada residual statistik,
apabila Mean Residualnya = 0, maka asumsi eksistensi terpenuhi (Tiro 2002:99). Berdasarkan Tabel 4.7
diperoleh Mean Residual = 0, maka asumsi eksistensi terpenuhi.
Tabel 7: Residuals Statisticsa
|
b. Uji
Kebebasan (Independency)
Tabel 8: Model
Summaryb Hasil Analisis Korelasi Ganda minat dan Kreativitas Belajar
Terhadap Hasil
Belajar
|
Berdasarkan
Tabel 8 di atas pada Model summary,
diperoleh nilai Durbin Watson = 1,715. Ketentuan jika -2 < DW < 2 berarti
tidak terjadi autokorelasi dengan kata lain bahwa asumsi independensi terpenuhi.
c. Uji
distribusi normal
Uji asumsi ini menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk.
Tabel
4.9 Hasil Tes Uji Normalitas (Tests of Normality)
|
Berdasarkan output dari perhitungan dengan SPSS pada Tabel 4.9 diperoleh bahwa nilai
sig pada kolom Kolmogorov Smirnov ≥
0,05. Dengan kata lain bahwa data berdistribusi normal.
d. Uji
Multikolinieritas (colinearity)
Uji asumsi kolinieritas ini dapat
dibuktikan dengan melihat nilai tolerance dan VIF pada Tabel lampiran C . Berdasarkan lampiran C diperoleh nilai tolerance = 0,570 kurang dari 1 dan VIF
= 1,755 kurang dari 10 oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
Pengujian Hipotesis
Setelah
dilakukan uji prasyarat analisis, selanjutnya akan dilakukan pengujian
hipotesis penelitian, maka perlu dikaitkan dengan rumusan masalah yang telah
ada. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil berikut:
Konstanta (b0) =
22,044
Koefisien b1 = 0,502
Koefisien b2 = 0,120
Sehingga dapat
disusun persamaan garis regresi ganda sebagai berikut :
Y = 22,044
+
0,502 X1 + 0,120 X2
Interpretasi dari persamaan berikut
adalah:
b0 = 22,044 , hasil belajar Statistika
Deskriptif mahasiswa
akan sama dengan 22,044
jika minat dan kreativitas
belajar mahasiswa dianggap tidak
ada atau sama dengan 0.
b1 =
0,502 , berarti jika skor minat belajar mahasiswa
meningkat satu poin maka hasil
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa
akan meningkat sebesar 0,504
(dengan asumsi variabel krrativitas mahasiswa
diangap konstan).
b2 = 0,120
, berarti jika skor kreativitas belajar
meningkat satu poin maka hasil belajar
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa
akan meningkat sebesar 0,711 (dengan asumsi variabel minat belajar dianggap
konstan).
Selanjutnya berdasarkan
hasil analisis diperoleh nilai probabilitas 0,001 <
α = 0,05, maka Ho ditolak. Artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara minat
dan kreativitas belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar Statistika Deskriptif
mahasiswa. Dengan demikian
hipotesis ketiga yang diajukan telah terbukti kebenarannya dan dapat diterima.
a) Uji
t test
Uji t digunakan untuk menguji
signifikansi pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel
dependen. Hasil pengujiannya sebagai berikut:
1) Hipotesis
hitung dan hipotesis alternatif
H0
: β 1 ≤ 0 dan
H1 : β 1
> 0
H0
: β 2 ≤ 0 dan
H1 : β 2 > 0
Dengan
kriteria pengujian atau dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan
nilai thitung dengan nilai ttabel,
sebagai berikut:
Jika nilai t hitung
> nilai t tabel, maka Ho ditolak.
Jika
nilai t hitung < nilai t tabel, maka Ho diterima
2) Menghitung
nilai t
Tabel
4.10: Hasil Uji t
Variabel
|
Thitung
|
Ttabel=
t(dk=
n-2;α)
|
α
|
Keterangan
|
Minat Belajar
|
4,392
|
1,669
|
0,05
|
Ho
ditolak
|
Kreativitas belajar
|
3,102
|
1,669
|
0,05
|
Ho
ditolak
|
Keputusan:
a. Karena
nilai t hitung > nilai t tabel atau 4,392 > 1,669, maka Ho
ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau minat belajar benar
berpengaruh terhadap hasil
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa.
b. Karena
nilai t hitung > nilai t tabel atau 3,102 > 1,669, maka Ho
ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau kreativitas belajar benar-benar
berpengaruh terhadap hasil
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
diuraikan, maka terbukti bahwa minat dan
kreatifitas belajar berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap hasil
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa.
Uraian selengkapnya seabagai berikut:
Y = 22,044
+
0,502 X1 + 0,120 X2
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa dipengaruhi oleh minat dan kreativitas
belajar mahasiswa. Minat belajar mahasiswa memberikan
pengaruh lebih besar dibandingkan kreativitas
mahasiswa.
Hasil pengujian hipotesis pertama dengan
uji t memperoleh nilai t hitung 4,392
> t tabel 1,669 . Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari minat mahasiswa terhadap hasil belajar Statistika
Deskriptif. Bahwa semakin tinggi minat
belajar
mahasiswa maka akan semakin
tinggi hasil belajar Statistika
Deskriptif yang
dicapai.
Hasil pengujian hipotesis kedua dengan
uji t memperoleh nilai t-hitung
3,102 > t tabel 1,669.
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari kreativitas belajar mahasiswa terhadap belajar Statistika
Deskriptif. Bahwa semakin tinggi kreativitas
belajar mahasiswa maka akan semakin
tinggi hasil belajar Statistika
Deskriptif yang dicapai.
Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan melihat nilai probabilitas yang lebih kecil dari α =
0,05 maka H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari minat dan
kreativitas belajar mahasiswa terhadap hasil belajar Matematika.
Bahwa semakin tinggi minat dan
kreativitas belajar mahasiswa maka akan semakin tinggi hasil belajar Statistika
Deskriptif yang dicapai.
Hasil belajar
adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang mahasiswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya (Winkel 1996:162).
Mencapai hasil
yang tinggi adalah impian semua peserta didik, namun cenderung tidak semua
peserta didik dapat sukses dalam belajar dan mendapat hasil atau nilai yang
optimal. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya minat dan kreativitas belajarnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Pallulungan (2010)
mengenai pengaruh minat terhadap hasil belajar menyimpulkan bahwa minat belajar
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar. Minat belajar merupakan salah
satu faktor penting dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa, mengingat bahwa
matematika memuat hal-hal yang sangat abstrak dan memerlukan pemahaman yang
konkrit, sehingga kemauan dan minat sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah
yang ditemui dalam belajar Statistika Deskriptif. Oleh karena itu sukses
tidaknya seorang mahasiswa mencapai hasil belajar Statistika Deskriptif ditentukan
oleh minat mahasiswa.
Kreativitas belajar tidak dapat
dipisahkan dari keberhasilan seorang mahasiswa
dalam mencapai hasil belajar
yang optimal. Sebagaimana yang telah dikemukakan para ahli pendidikan bahwa kreativitas belajar merupakan kemampuan berpikir divergen mahasiswa sehingga mempengaruhi
prestasi belajar. Oleh karena itu dengan adanya kreativitas belajar diharapkan mahasiswa dapat lebih
memacu diri untuk mencapai hasil
belajar yang lebih optimal.
Dengan demikian apabila minat dalam belajar matematika
dapat ditingkatkan kemudian kreativitas belajar ditingkatkan dalam diri mahasiswa,
maka dapat dipastikan hasil belajar Statistika Deskriptif mahasiswa Ekonomi
sSyariah dapat mencapai hasil yang memuaskan. Dengan kata lain minat dan
kreativitas belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar Statistika
Deskriptif mahasiswa STAIN Watampone tahun ajaran 2015/2016.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Minat belajar mahasiswa berpengaruh
terhadap hasil
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa.
Hal tersebut dapat dibuktikan dalam analisis regresi ada peningkatan sebesar 0,504 dan dari uji t
memperoleh nilai 4,392
pada taraf signifikansi 5%. Hasil dari sumbangan relatif sebesar 36,1% dan sumbangan efektif
sebesar 63,9%.
2. Kreativitas belajar mahasiswa berpengaruh
terhadap hasil
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa.
Hal tersebut dapat dibuktikan dalam analisis regresi ada peningkatan sebesar 0,120 dan dari uji t
memperoleh nilai 3,102
pada taraf signifikansi 5%. Hasil dari sumbangan relatif sebesar 49,4% dan sumbangan efektif
sebesar 50,6%.
3. Minat dan kreativitas
belajar mahasiswa berpengaruh
positif terhadap hasil
belajar Statistika Deskriptif mahasiswa.
Hal tersebut dapat dibuktikan dalam persamaan regresi : Y = 22,044 + 0.502 X1
+ 0,120 X2. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika
dipengaruhi oleh minat dan
kreativitas mahasiswa.
Jumlah sumbangan efektif dari kedua variabel tersebut adalah 64,9% dan selebihnya 35,1% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti.
Saran
Dari kesimpulan di atas utuk mencapai hasil belajar Statistika Deskriptif yang lebih memuaskan disarankan
agar dosen senantiasa
meningkatkan minat
untuk dan kreativitas mahasiswa melalui model-model
pembelajaran karena keberhasilan dalam
suatu pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh kemampuan seorang Dosen dalam menyampaikan
materi kuliah, tetapi juga didukung
oleh minat dan kreativitas
yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa
untuk ikut serta
dalam proses pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Ciri-ciri
Guru Kreatif yang Profesional, (Semarang: Blogspot, 2012), hlm. 1
Guntur Talajar, Menumbuhkan
Kreatifitas dan Prestasi Guru, (Yogyakarta: Laksbang Pressindo, 2012), hal.
32.
Maimun, “Menjadi
Guru Yang Dirindukan Pelita yang Menerangi Jalan Hidup Siswa”, (Yogyakarta:
Kurnia Kalam Semesta, 2014), hlm. 9
Maryati Yeni Dwi, "Pengaruh Kemandirian Dan Kreativitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sambung Macan Sragen", Jurnal
Publikasi. Surakarta : S-1 Prodi Pendidikan Akuntansi.2012.
Rahyubi, Heri. 2012. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik; Deskripsi
dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Sri Widodianto, Filsafat
Ilmu, (Palangkaraya: Slideshare, 2013), hlm. 14.
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian
(Jakarta: Rineka Cipta. 2012), h. 312
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Media
Group.
Utomo Budi Agus. "Pengaruh Minat Siswa, Kreativitas, Dan Pemanfaatan Sumber Belajar
Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bandar Lampung". Jurnal
Publikasi. Lampung. 2013
Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,
(Surabaya: Insan Cendekia, 2012), hlm.41.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar